Hammam yang presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) itu mundur hanya beberapa jam sebelum menghadap Komite Etik tadi malam WIB (29/5)Bersama Wakil Presiden FIFA Jack Warner, Hammam menawarkan USD 40 ribu (Rp 339 miliar) kepada setiap anggota Uni Sepak Bola Karibia (CFU) agar memilihnya dalam pilpres.
Kejadian itu berlangsung dalam pertemuan CFU di Trinidad pada 10-11 Mei lalu
BACA JUGA: Trofi Pertama Leonardo, Penutup Manis Musim Ini
Terungkapnya hal itu berasal dari pengakuan salah satu anggota Komite Eksekutif Chuck BlazerBACA JUGA: Berpose dengan Trofi Gadungan Pun Jadi
Blatter pun ikut dipanggil oleh Komite Etik yang diketuai Petrus Damaseb dari Namibia itu.Hammam mengatakan apabila keputusannya mundur dari pilpres karena tidak ingin semakin mencemari citra FIFA yang memamg sudah banyak memiliki catatan hitam itu.
"Saya berharap agar pengunduran diri saya tidak disangkutpautkan dengan investigasi yang dilakukan Komite Etik FIFA
Seiring pengundurannya, Hammam berharap agar pendukungnya dalam pilpres tidak kecewa dan frustrasi
BACA JUGA: Pemain Persebaya, Menanti Tanpa Kepastian
Mundurnya Hammam sekaligus membuat Blatter tak punya pesaing dalam pemilihan nanti. "Saya berjanji kepada orang-orang yang mendukung saya apabila saya akan tetap berjalan dengan kepala tegak dan melanjutkan perjuangan untuk permainan sepak bola yang bagus," tutur pria kelahiran Doha, Qatar 62 tahun lalu itu.Salah satu pendukung Hammam temasuk Warner"Saya meminta maaf kepadanya karena dia menderita karena sayaSaya berjanji kepadanya bahwa saya akan tetap bersamanya menghadapi berbagai masalah baik besar maupun kecil," ujarnya.
Bagi Hammam, mundur dari pilpres bukan berarti dirinya akan meninggalkan panggung sepak bolaHammam yang menggeluti manajemen sepak bola sejak 1972 itu bertekad akan mengembalikan nama baik.
"Sudah seharusnya FIFA menjadi pelindung permainan yang kredibel, jujur, transparan, dan akuntabelItu pula alasan saya mencalonkan diri sebagai presiden FIFA karena komitmen semakin memajukan FIFA ke depannya dan bukan karena alasan pribadi," urai pengagas Liga Champions Asia itu.
Masalahnya, apabila terbukti bersalah dalam kasus suap CFU, Bin Hammam terancam skors lama dan tujuannya memajukan FIFA tidak akan tercapaiDia bahkan bisa menambah pelik kasus suap yang sudah menguncang FIFA sejak akhir tahun lalu itu(dns/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Van der Sar, Getir di Laga Terakhir
Redaktur : Tim Redaksi