Hanifan Yudani Kusumah Tidak Memaksa Tunangannya

Senin, 17 September 2018 – 06:50 WIB
Pesilat Asian Games 2018, Hanifan Yudani Kusumah (tengah) di GOR Padjadjaran, Bandung, Senin (3/9). Foto: Siti Fatonah/JawaPos.com

jpnn.com - Hanifan Yudani Kusumah, peraih Medali Emas cabor pencak silat Asian Games 2018, rupanya sudah didoktrin jadi Bobotoh sejak kecil. Maklum, darah “Persib Bandung” mengalir dari tubuhnya dari sang kakek yang juga merupakan mantan penjaga gawang Maung Bandung di era 60-an, yakni Achmad Kosasih.

Tempat tinggalnya dulu juga hanya berjarak 5 kilometer dari stadion lama Persib, Si Jalak Harupat di Kabupaten Soreang, Bandung. Mulai dari SMP, Hanifan kerap kali menonton laga-laga Persib di kompetisi sepak bola Indonesia.

BACA JUGA: Wewey Wita Kebanjiran Tawaran jadi Bintang Iklan

’’Jalan kaki sering sekali, naik motor juga pernah. Hampir tidak pernah absen kalau main di kandang,’’ jelasnya.

Namun, 3 tahun terakhir Hanifan jarang melakukan kebiasaannya tersebut. sejak masuk Pelatnas Pencak Silat, waktunya hampir sebagian besar dilakukan dengan berlatih. ’’Tapi tetap mantau dan tahu kabar Persib,’’ paparnya.

BACA JUGA: Ayahnya Tukang Tambal Ban, Bonus tak Hanya Rp 1,5 Miliar

Karena itu, dia mengaku rindu merasakan atmostif pertandingan Persib. Berteriak dan bernyanyi bersama memberi dukungan jadi satu hal yang paling diinginkannya. Tapi, hal tersebut terbayar dengan manis pada Kamis (13/9).

Hanifan hadir secara langsung menonton laga Persib melawan Arema FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Kehadirannya dibayar dengan kemenangan oleh Supardi Natsir dkk. Tidak hanya itu saja, pria 21 tahun itu juga diberi penghormatan untuk memimpin puluhan ribu Bobotoh ketika melakukan Viking Clap di akhir pertandingan.

BACA JUGA: Timnas Silat Turunkan Pendekar Muda di Kejuaraan Dunia 2018

Mengenakan jersey kebesaran Persib bewarna biru, Hanifan terlihat tidak canggung memukul bas drum. Pukulannya diiringi tepukan membahana dari seluruh stadion. Sejenak, Hanifan sempat tercengang melihat kekompakan itu. Lantas, dia pun menyelesaikan tugas jadi dirijen Viking Clap dengan baik.

Tidak berhenti sampai di situ saja, pria yang merebut emas ke-23 bagi Indonesia di Asian Games 2018 juga jadi ‘artis’ kala itu. Tidak hanya Bobotoh, beberapa pemain Persib meminta berfoto bersama dengannya. Bahkan, Kiper I Made Wirawan dan M Natsir berpose layaknya seorang pesilat berfoto bersama dengannya.

Hanifan mengaku sangat terhormat diberi kesempatan tersebut. Dia senang dan bangga yang tidak terkira. Salah satu mimpinya bisa ikut euforia pertandingan akhirnya terwujud dengan baik. ’’Saya sempat kaget diminta pimpin Viking Clap. Tapi bersyukur, tidak pernah menyangka hal ini,’’ katanya.

Dia pun berterima kasih kepada Persib. Bukan hanya untuk kemenangan atas Arema FC yang membuat posisi di puncak kian kokoh, tapi atas kecintaan yang membuatnya bangga jadi warga Bandung. ’’Juga untuk Bobotoh atas kesempatan memimpin Viking Clap,’’ ujarnya.

Anak dari mantan pesilat nasional Dani Wisnu itu berharap kehadirannya juga tidak hanya menambah semarak pertandingan Kamis itu. Kehadirannya juga bisa menularkan semangat juara kepada Persib.

Dia yang berhasil merebut emas di Asian Games 2018 diharap bisa memotivasi punggawa Persib untuk jadi juara Liga 1 musim ini. ’’Semoga Persib juara lagi,’’ tegasnya.

Meski suka Persib, Hanifan menegaskan tidak akan mempengaruhi calon istrinya Pipit Kamelia untuk suka tim yang sama. Dia juga tidak memaksa perempuan yang jadi tunangannya sejak 1 September lalu itu mencintai sepak bola sepertinya. ’’Tidak, biar saja suka apa saya tidak pernah memaksa dan melarang,’’ tuturnya. (rid)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Aji Bangkit Bisa, Pemuda Lainnya juga Mampu Berprestasi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler