PADANG--Dari 25 bank yang ada di Sumbar, hanya empat bank saja yang mau peduli terhadap bencana gempa bumi di tanah Minang yang terjadi 30 September 2009 silamKeempat bank itu adalah Bank Nagari, BRI Konvensional, BNI dan Bank Mandiri
BACA JUGA: Kramas Massal di Hari Valentine
Manajemen keempat bank itu saja yang sudi menandatangani MoU penetapan suku bunga pinjaman di bawah 10 persen untuk korban gempa.Kondisi ini yang membuat kecewa pimpinan Bank Indonesia (BI) Kota Padang
BACA JUGA: Bulog Minta Kebijakan Khusus Soal Tunjangan Beras Natura
Kepedulian perbankan terhadap korban gempa sangat minim sekaliBACA JUGA: Bulog Keluhkan Perubahan Kebijakan Raskin
Romeo mengatakan, pihaknya masih menunggu sampai hari ini (15/2), bank-bank mana saja yang menyusul ikut meneken MoU tersebutJika perbankan tidak bersedia bergabung untuk membangun Sumbar, tambah Romeo, BI akan mengumumkan bank-bank yang tidak peduli tersebut di media.
Dijelaskan, sekarang merupakan saat yang tepat bagi perbankan untuk menunjukkan peduliannya terhadap masyarakat korban gempa"Jika tak bisa pimpinan di sini mengambil keputusan, saya juga akan terbang ke Jakarta guna menemui dirut bank-bank tersebutJika masih tak bisa, saya akan minta Gubernur Bank Indonesia yang minta langsung kepada dirut-dirut bank yang belum bergabung," ucapnya.
Dijelaskan Romeo, penetapan suku bunga pinjaman di bawah 10 persen, salah satu upaya bank untuk membantu korban gempa"Dengan tingkat suku bunga 8 atau 10 persen saja, perbankan sudah mendapatkan keuntungan. Jadi sangat tidak wajar, jika perbankan masih menetapkan tingkat suku bunga di atas 10 persen," ulasnya.
Pascagempa 30 September lalu, kata Romeo, banyak usaha kecil di Sumbar, khususnya Kota Padang menjadi terpurukOleh sebab itu, diperlukan bantuan finansial berupa pinjaman untuk menggairahkan kembali dunia usaha.
Pada kesempatan yang sama, dijelaskan Romeo, pada 2009 lalu ada lima bank yang memiliki Loan Deposit Ratio (LDR) masih di bawah 50 persenBI juga telah memperingatkan kelima bank tersebut untuk segera memperbaiki kinerjanya. "Kita tidak butuh bank yang hanya funding sajaSaat ini, kita butuh bank yang bisa melakukan intermediasiKalau LDR-nya rendah, berarti kemampuan bank tersebut untuk memberikan pinjaman masih rendah atau bank itu tidak memiliki kepedulian," tukasnya.
Dia mengatakan, ada beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebab LDR bank rendah atau bisa juga dirutnya yang tidak mengizinkan"Perbankan jangan berpikir komersil sajaSebaliknya, pikirkan juga ikut berpartisipasi,' ucapnya.
Dijelaskan, pihaknya sudah menyurati kelima bank ituAkhir maret nanti, BI juga akan melakukan evaluasi kembali terhadap perbankanJika lima bank itu masih memiliki LDR rendah, BI mengancam akan mengumumkannya di media"Biar masyarakat tahu kalau mereka tak memiliki kepekaan terhadap penderitaan masyarakat," katanya(a/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur BI Tak Perlu Tunggu Pansus Century
Redaktur : Tim Redaksi