jpnn.com, JAKARTA - Hanya tujuh pemerintah daerah yang mengalokasikan anggaran fungsi pendidikan lebih dari 20 persen pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), murni tanpa memasukkan dana pusat yang ditransfer ke daerah. Di antaranya Provinsi Sumatra Barat, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Kutai Kartanagara, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bangli.
"Kemudian hanya tujuh pemerintah daerah yang mengalokasikan anggaran pendidikan (lebih 20 persen, red) tanpa transfer daerah atau murni dari PAD (pendapatan asli daerah)," ungkap Mendikbud Muhadjir Effendy dalam Raker dengan Komisi X, di Jakarta, Senin (24/6).
BACA JUGA: Mendikbud Heran PPDB Jalur Zonasi Masih Saja Kisruh
Dia menjelaskan, alokasi anggaran fungsi pendidikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terus meningkat. Alokasi untuk transfer daerah juga mendapatkan porsi yang cukup besar, mencapai lebih dari 62 persen pada APBN 2019. "Tahun 2018 transfer daerah sebesar Rp 279,4 triliun, tahun 2010 mencapai 308,38 triliun," terangnya.
Dia menyampaikan bahwa sebagai salah satu kementerian yang mengelola anggaran pendidikan terbesar tahun anggaran 2018, daya serap Kemendikbud mencapai 97,10 persen. Dalam dua tahun terakhir realisasi anggaran Kemendikbud tertinggi dibandingkan 10 kementerian dan lembaga lain pemegang anggaran terbesar.
BACA JUGA: Panglima TNI Siap Kerahkan Pasukan, Gembleng Seluruh Siswa Baru
BACA JUGA: Banyak Ortu Protes PPDB Sistem Zonasi, Mendikbud Terima Disumpah Serapah
Dalam Raker dengan Komisi X ini, Kemendikbud menyampaikan penambahan anggaran sebesar Rp12,22 triliun untuk tahun anggaran 2020. Adapun pagu indikatif rencana APBN tahun anggaran (RAPBN TA) 2020 sebesar Rp34,534 triliun.
BACA JUGA: Protes PPDB Sistem Zonasi, Puluhan Orang Tua Murid Ngamuk Minta Mendikbud Mundur
Empat program prioritas nasional yang akan dilaksanakan Kemendikbud pada tahun anggaran 2020 di antaranya Perluasan Akses Pendidikan, Peningkatan Mutu, Kebudayaan dan Bahasa, serta Revitalisasi Vokasi. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rotasi Guru di Zona Masing - Masing
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad