Panglima TNI Siap Kerahkan Pasukan, Gembleng Seluruh Siswa Baru

Sabtu, 22 Juni 2019 – 08:19 WIB
Mendikbud Muhadjir Effendy dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Foto: Humas Kemendikbud

jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbud menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membina para peserta didik baru. Pembinaan akan difokuskan pada karakter nasionalisme siswa.

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) mulai jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

BACA JUGA: Jamin Penanggulangan Penahanan Soenarko, Panglima TNI dan Luhut Dipuji

"Kami akan melibatkan personel TNI untuk penyelenggaraan kegiatan PLS, mulai dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK, dengan penguatan materi dasar berkaitan nasionalisme, bela tanah air, cinta tanah air, sebagai bagian dari penguatan pendidikan karakter siswa," ujar Mendikbud Muhadjir Effendy di Kantor Kemendikbud, Jumat (21/6).

Menteri Muhadjir menegaskan karakter utama yang diajarkan adalah nasionalisme, yang bertujuan untuk menangkal paham radikalisme di kalangan siswa.

BACA JUGA: Respons Hendropriyono Soal Panglima TNI Jamin Penangguhan Soenarko

Pada kesempatan sama, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan materi pembinaan akan bersumber kepada penyiapan karakter siswa berdasarkan empat pilar kebangsaan Indonesia, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

BACA JUGA: Terbit Surat Edaran setelah Permendikbud soal PPDB Direvisi

BACA JUGA: Ini Alasan Panglima TNI Minta Polri Tangguhkan Penahanan Soenarko

Hal ini, lanjut Panglima Hadi, adalah untuk menyiapkan karakter siswa dalam menghadapi bonus demografi di tahun 2045. "Cinta tanah air, bela negara akan disiapkan, menyesuaikan dengan materi Kemendikbud," ujar Hadi.

Hadi menjelaskan, TNI akan menyiapkan personel yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Mulai Koramil (Komando Rayon Militer), Lanal (Pangkalan TNI Angkatan Laut), Lanud (Pangkalan Udara Militer), sehingga mudah menjangkau siswa di wilayah terpencil serta perbatasan.

Hadi mencontohkan, kegiatan upacara bendera dan latihan baris berbaris merupakan bentuk pembinaan nasionalisme paling mendasar bagi siswa.

"Pembinaan karakter di wilayah perbatasan tidak memiliki kesulitan karena adanya personel di seluruh tanah air, dengan pembinaan paling ringan misalnya pelajaran baris berbaris dan upacara bendera. Ada penanaman cinta tanah air dan bela negara, kemudian disesuaikan dengan kebutuhan siswa," ujar Hadi.

PLS akan berlangsung selama dua minggu pertama awal masuk sekolah. Adapun mekanisme pembinaan adalah dengan melibatkan langsung para personel TNI ke sekolah-sekolah.

"Aparat TNI akan terjun ke sekolah SD, SMP, SMA, SMK paling lama dua minggu, dan kegiatan dilanjutkan dengan mengajak para siswa mengenal pusat persenjataan, dan berbagi pengalaman selama bertempur agar memberikan inspirasi bagi siswa mengenai nasionalisme," ujar Muhadjir.

Menteri Muhadjir mengungkapkan pelibatan TNI sangatlah penting untuk PLS agar menjangkau para siswa di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan.

"Pelibatan TNI sangat penting karena potensi infrastruktur yang dimiliki TNI, dan keberagaman cerita keberhasilan para personel TNI untuk meningkatkan karakter nasionalisme di kalangan siswa," tandas Muhadjir. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soenarko Bakal Dibebaskan, Moeldoko: Saya Apresiasi Panglima


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler