jpnn.com - JAKARTA - Pengusaha perikanan asal Pangandaran, Susi Pudjiastuti sempat dicemooh lantaran hanya mengantongi ijazah sekolah menengah pertama. Cemooh dan kritik semakin menjadi-jadi saat bos Susi Air itu ditunjuk menjadi menteri kelautan dan perikanan di Kabinet Kerja.
Namun, bukan Susi jika ciut nyali dengan cemooh yang datang bertubi-tubi. Ia justru berupaya membuktikan diri bahwa cemoohan itu salah besar dengan kerja nyata membenahi sektor kelautan dan perikanan (KKP).
BACA JUGA: Ini Omongan Tedjo soal Wacana Pembatalan Alutsista dari Brazil
Misalnya, Susi memamerkan kepandaiannya berhitung soal angka. Itu terjadi saat Susi menggelar jumpa pers di kantornya, Jalan Merdeka Timur, Jakarta, Selasa (24/2).
Dalam jumpa pers itu anak buah Susi mencoba melakukan perhitungan tentang potensi kerugian negara karena penyelundupan kepiting bertelur. Di saat itulah, Susi tidak mau ketinggalan dan ikut sibuk mencoba mengalkulasikan.
BACA JUGA: Ombudsman Minta Kapolri Beri Sanksi ke Polisi Penangkap BW
Tiba-tiba saat semua tengah sibuk menghitung, Susi lantas nyeletuk. "Nggak perlu ijazah, dipikir lulusan SMP nggak bisa ngitung," ucap Susi.
Menurutnya, 1 kapal bisa punya 77 koli kepiting bertelur. Sedangkan setiap koli bisa memuat 100 ekor kepiting bertelut.
BACA JUGA: Ini Isi Surat BW untuk Polri
"Tinggal dikalikan saja. Satu harga kepiting bertelur saja sudah berapa Rp 100 ribu-250 ribuan," katanya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Moratorium Izin Kapal Disoal, Susi: Anda Siapa, Salah KTP?
Redaktur : Tim Redaksi