jpnn.com - JAKARTA - Dari sebelas nama peserta konvensi calon Presiden Partai Demokrat yang dirilis komite konvensi, hanya dua nama yang dinilai mampu mendongkrak suara bagi partai berlambang mercy tersebut pada pemilu 2014 mendatang.
Yaitu Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan.
BACA JUGA: BNPT Tantang Baasyir Debat Agama
"Selain Dahlan Iskan dan Anies Baswedan, saya tidak melihat ada calon lain dari peserta konvensi yang bisa mendongkrak suara Demokrat. Kalau Marzuki Alie dan Hayono Isman, mereka itu kan kader internal PD. Jadi pendukung mereka sudah barang tentu pendukung PD juga," ujar Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin di Jakarta, Sabtu (31/8).
Menurut Said, Dahlan dan Anies dapat mendongkrak suara PD, karena selama ini publik menilai mereka memiliki kemampuan yang cukup baik dan sangat familiar di tengah masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari sejumlah survei yang dilakukan berbagai lembaga survei yang ada.
BACA JUGA: PKB Buka Peluang Usung Mahfud MD Sebagai Capres
"Namun saya melihat Pramono Edhie Wibowo akan tetap menjadi calon yang paling berpeluang. Ini kan sudah jauh-jauh hari juga diprediksi oleh publik," katanya.
Alasan Said sederhana saja, bahwa Pramono merupakan ipar SBY, pemegang kendali konvensi Capres Partai Demokrat (PD). Selain itu oleh sebagian masyarakat, SBY terlanjur dicap sebagai penguasa yang hendak melanggengkan kekuasaan melalui sanak keluarga.
BACA JUGA: Kenaikan UMP Bakal Ditentukan Berdasarkan Survey BPS
"Stigma itu sebetulnya tidak berlebihan juga jika kita berkaca pada kepengurusan PD, di mana SBY menjabat sebagai Ketua Umum, dan Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono) anaknya, menjabat sebagai Sekjen," ujarnya.
Kondisi seperti ini menurut Said, baru pertama kali terjadi sepanjang sejarah partai politik di Indonesia. Selain itu, SBY menurutnya tentu ingin tenang saat tidak lagi menjabat sebagai Presiden nanti. Karena itu dia perlu orang yang bisa menjaganya dari gangguan pihak lain.
Namun dalam hal konstelasi politik di ujung konvensi, Said melihat sepertinya mulai disadari akan tidak menguntungkan bagi PD apabila mencapreskan Pramono Edhie Wibowo.
"Karena itu saya memrediksi Gita Wirjawan yang akan dijadikan pengganti Pramono. Sudah menjadi rahasia umum bahwa hubungan SBY dan Gita selama ini terjalin cukup spesial. Gita disebut-sebut sebagai salah seorang dari luar PD yang sangat dekat dengan SBY di dalam Kabinet," katanya.
Intinya SBY perlu orang yang bisa ia percaya. Dan dari 11 kandidat yang ada, Said menduga Gita menjadi orang yang dipercaya oleh SBY. Padahal jika konvensi bertujuan mendongkrak suara bagi PD, hanya dua nama yang dinilai cukup mampu. Yaitu Dahlan Iskan dan Anies Baswedan.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki Alie: Saya Kenal Sengman
Redaktur : Tim Redaksi