jpnn.com - PENDERITA gizi buruk di Situbondo kembali terungkap. Setelah muncul kasus seorang anak baru gede (ABG) penderita gizi buruk yang berumur 14 tahun tapi hanya memiliki berat badan 9 kilogram, kali ini seorang bayi berusia tujuh bulan bernasib sama.
Bayi itu bernama Buang. Kini dia diasuh kakek serta neneknya, Panut dan Rubinem. Mereka tinggal di daerah bukit raya atau lingkungan Tuna Karya RT 3, RW 24, Perumahan Panji Permai, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo.
Sejak dilahirkan Legimir, 27, Buang tidak mendapat air susu ibu (ASI) maupun susu formula seperti layaknya bayi yang lain. Sejak berusia tiga bulan, sang ibu hanya memberinya air gula. Tentu saja itu karena kondisi ekonomi keluarga yang miskin.
BACA JUGA: Langgar UU Minerba, 11 Warga Tiongkok Divonis Dua Tahun Penjara
''Sekarang ibunya (Legemir, Red) bekerja jadi TKW di Singapura. Sudah empat bulan ini pergi dan belum ada kabar,'' kata Rubinem kemarin (22/10).
Sejak ibu Buang bekerja di Singapura, Panut dan Rubinem mengambil dan merawatnya. Ketika diambil alih dari sang ibu, Buang sudah kekurangan gizi. Badannya kurus. ''Jadi, saya ambil dia karena waktu itu orang tuanya bercerai,'' ujar Rubinem.
Saat ini berat badan Buang hanya 3,5 kg atau bertambah satu ons jika dibandingkan saat lahir.
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo langsung turun tangan saat mendapat informasi soal adanya bayi penderita gizi buruk. Dengan diantarkan seorang staf Kelurahan Mimbaan, Buang bisa dirawat di RSUD dr Abdoer Rahem, Situbondo.
BACA JUGA: Ditabrak Avanza, Nenek si Penyapu Jalan Tewas
''Setiap ada kasus penderita gizi buruk, kita langsung menangani. Termasuk bayi berusia tujuh bulan akan dirawat dengan baik,'' terang Kepala Dinkes Situbondo Abu Bakar Abdi. (rri/aif/mas/JPNN)
BACA JUGA: Terlilit Utang, Wanita Paruh Baya Curi Mi Instan
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2.081 Pelamar Berebut Kursi CPNS Mataram Mulai Hari Ini
Redaktur : Tim Redaksi