jpnn.com - BUKAN hal mudah menyusun kalimat putus hubungan dengan pasangan. Tak banyak orang yang bisa dengan mudah mengucap, ”Oke, kita putus ya.” Atau, ”Sudahlah, kita akhiri saja.”
Kalimat itu sulit terlontar, bisa jadi, karena tidak tega. Ada pula yang memang penakut.
BACA JUGA: KJRI Berupaya Bebaskan 49 Jemaah Umrah yang jadi Sandera di Jeddah
Nah, apa pun alasannya, Kristy Mazins, 37, perempuan asal Australia, menawarkan jasa untuk membantu orang-orang yang kesulitan mengucap kata putus kepada pacar. Ide dasar bisnis bernama Sorry It's Over tersebut cukup sederhana.
Yakni, menjadi perantara pemutus hubungan. Mulai AUD 5,5 atau sekitar Rp 55 ribu, Sorry It's Over akan mengirimkan SMS, e-mail, atau surat, bahkan menghubungi lewat telepon untuk memutus hubungan.
BACA JUGA: 49 Jemaah Umrah Indonesia jadi Sandera Pihak Hotel di Jeddah
Tiap klien bisa meminta layanan sesuai selera. Jika Anda cukup sentimental tapi penakut, layanan bisa ditambah dengan pengiriman sekuntum bunga. Namun, bila ingin layanan yang biasa-biasa saja, Sorry It's Over sudah punya template-nya. Misalnya, Tini ingin memutus Tono. Bunyi e-mail-nya akan begini.
Aku menulis atas nama Tini. Meskipun Tini peduli dan menghormati kamu, dia takut untuk berhadapan denganmu. Tini percaya bahwa hubungan ini sudah berakhir.
BACA JUGA: RI Dekati Myanmar agar Tak Lepas Tangan soal Pengungsi Rohingnya
Sungguh menyakitkan untuk bilang selamat tinggal kepada seseorang yang tak ingin kau tinggalkan. Lebih berat lagi untuk melupakan seseorang yang memberimu begitu banyak hal yang pantas diingat. Tetapi, Tini bilang bahwa dia tidak siap untuk menikah, punya anak, dan semua tanggung jawab yang menyertainya.
Chemistry juga sudah mulai berkurang dan Tini percaya ini tak bisa dipaksakan. Ini adalah waktu yang sulit dan kebersamaan selama lima tahun telah menciptakan begitu banyak kenangan.
Semoga kamu mengerti dan kita masih bisa berteman.
Mazins optimistis bisnisnya itu bisa sukses menarik minat generasi muda saat ini yang jago teknologi. ”Layanan ini sempurna,” katanya. Dia menambahkan, pada dasarnya, orang tidak suka akan konfrontasi. ”Orang-orang takut akan hal itu,” kata mantan suster tersebut. (metro.co.uk/c11/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah Tujuh Tahun Kritis Kesetrum setelah Kencing Dekat Gardu Listrik
Redaktur : Tim Redaksi