Hanya Shock Sesaat

Selasa, 03 Mei 2011 – 09:00 WIB

JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Ahmad Syafii Maarif percaya kematian Osama Bin Laden ikut memukul psikologis para pentolan jaringan terorisme yang eksis di IndonesiaTapi, sifatnya hanya sementara.

"Jelas mereka sekarang shock

BACA JUGA: Mujahid Berjuang Bukan untuk Osama

Sebab seperti dulu Azhari dan Noordin M Top, begitu memberhalakan Osama Bin Laden itu," kata Buya Syafii di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cikini Raya, kemarin (2/5).

Meski begitu, Buya Syafii tidak yakin kematian Osama akan melemahkan simpul dan jaringan terorisme di tanah air untuk jangka panjang
Ini dikarenakan masih adanya tokoh lain yang melanjutkan kepemimpinan di organisasi Al Qaeda.

"Masih belum dapat kita simpulkan ini melemah

BACA JUGA: Perompak Somalia Sandera 13 WNI

Sebab, masih ada wakilnya, yakni Ayman al Zawahiri dan yang lain
Makanya, bukan hanya pemerintah, masyarakat harus tetap awas," ingat pria kelahiran Sumpur Kudus, Sumatera Barat, 31 Mei 1935, itu.

Apalagi, menurut dia, jaringan terorisme di Indonesia sudah terbangun sedemikian rupa

BACA JUGA: Osama Warisi Aset Ortu Jutaan Dolar

"Ini barisan sakit hati yang terpinggirkan dan termarginalkan, terus dapat ideologi berani mati," ujarnyaKondisi ini kian diperparah dengan lemahnya peran pemerintah dalam merespon gejala radikalisasi"Karena pemerintah rapuh, ini semakin merajalela," kata Buya Syafii.

Dia menambahkan ideologi teror yang dipraktekkan Osama sangat berbahaya, karena orang awam akan menganggap Islam identik dengan terorisme"Ironisnya, Osama ini sesungguhnya bukan orang baru bagi ASDulu dia malah berkongsi dagang dengan ASTerus ada perbedaan konsep, kongsi pecah, jadi musuh," ujarnya.

Buya Syafii juga mengkritisi arogansi hegemoni ASMenurut dia secara personal, sosok mantan Presiden AS George W.Bush yang mencetuskan perang melawan terorisme pasca peristiwa 11 September 2001 tak ada bedanya dengan Osama.

"Keduanya sama -sama fundamentalisJadi, yang berkelahi itu sebenarnya fundamentalis kristen dengan fundamentalis islamNah, ini semuanya mengacau dunia," tandas Buya Syafii.

Pada bagian lain, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyarankan pemerintah Indonesia bersikap sewajarnya dalam menyikapi perkembangan ini"Biasa -biasa sajalahTidak perlu sampai bersukacita seperti Amerika dan Eropa," ingatnyaApalagi, lanjut Priyo, Osama tidak pernah secara langsung menyerang Indonesia"Dan, tidak otomatis semua bentuk teror akan lumpuh dengan tewasnya OsamaKita harus tetap waspada," tegas Ketua DPP Partai Golkar, itu.

Anggota Komisi VIII DPR RI Said Abdullah berharap AS segera mengakhiri politik luar negerinya yang double standard di Timur Tengah"Satu sisi Israel dimanja dan sisi lain mekanisme demokratis yang dilakukan Palestina dirusak oleh Amerika sendiri, karena Hamas yang keluar sebagai pemenang," kata politisi PDIP, itu.

Dalam konteks lain, imbuh dia, AS juga membiarkan tradisi primitif pemerintahaan di Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab sampai saat ini"Soalnya, secara ekonomi ini menguntungkan Amerika," ujar Said.

Menurut Said, suasana kegembiraan di AS tidak boleh sampai terjadi di IndonesiaJauh lebih penting menyelesaikan akar permasalahan munculnya terorisme, yakni ketidakadilan.

"Kita harus tetap waspada terhadap Osama -Osama kecil yang akan melakukan balas dendamJangan sampai Amerika yang senang tapi kita yang ketimpahan susah," tandas Said.

Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq menilai, kematian Osama tidak akan mempengaruhi keberadaan kelompok-kelompok radikal di tanah air"Osama selama ini tidak memiliki sentuhan langsung di IndonesiaKeluarga Osama juga tidak memiliki hubungan investasi di Indonesia," kata Luthfi usai pertemuan dengan serikat buruh di Jakarta, kemarin.

Menurut Luthfi, keamanan yang diterapkan pemerintah saat ini, berbeda dengan isu terorisme di saat pertama kali bergulirDengan standar yang ada, peluang untuk melakukan kekerasan bisa tereduksi"Aksi terorisme di Indonesia berbeda, tidak ada hubungannya dengan kejadian sekarang (kematian Osama)," ujarnya.

Dia menjelaskan, ideologi tidak selalu menjadi faktor utama dalam terorisme di tanah airSepanjang kesejahteraaan dan keadilan belum diperhatikan, maka aksi itu akan selalu ada"Osama ada atau tidak ada, kalau masih ada ketidakadilan, maka tetap terjadi," ujarnya.

Luthfi pun mengaku belum percaya sepenuhnya dengan berita tewasnya Osama tersebutDiperlukan klarifikasi banyak pihak untuk mempercayai berita, karena saat ini sumber yang ada hanya sepihak berasal dari Amerika Serikat"Kami akan mencari tahu duluUntuk memercayai kan tidak harus dari satu sumberYa fifty-fifty lah," paparnya.

Dia mencontohkan, saat penangkapan orang nomor satu Irak, Saddam Hussein, setelah ada konfirmasi teknis dan biologis dari banyak pihak, barulah dunia memercayai tentang kematiannya(pri/bay/iro)

Kroni Osama bin Laden di Indonesia

1Hambali alias Riduan alias Encep Nurjaman
Kelahiran Cianjur Jawa Barat 4 April 1966
Peran :  Otak peledakan gereja malam Natal 2000
Otak peledakan Bom Bali 1 2002 
Koneksi : Diduga pernah bertemu langsung Osama di Afghanistan
Posisi sekarang:  Ditahan di Guantanamo Bay oleh FBI setelah tertangkap di Ayuthaya Thailand 11 Agustus 2003
 
2Dr Azahari bin Husin
Kelahiran Malaka 14 September 1957
Peran : Instruktur Bom Bali 1, Bom Marriott 2003, Bom Kedubes Australia 2004
Koneksi : Pernah ke Afghanistan tapi tak diketahui bertemu Osama atau tidak 
Tewas di Batu , Malang 9 November 2005

3Noordin M Top
Kelahiran Kluang, Johor, 11 Agustus 1968
Peran: Perekrut Bom Bali 1, Bom Marriott 2003, Bom Kuningan 2004, Bom Bali 2, Bom Marriott dan Ritz Carlton 2009
Koneksi : Belum pernah ke Afghanistan tapi dilatih oleh mantan pejuang Afghanistan di Mindanao
Tewas di Solo, 17 September 2009

4Dulmatin
Kelahiran Pemalang 6 Juni 1970
Peran : Otak Bom Bali 1, Bom Marriott dan Ritz Carlton 2009, pelatihan militer di Aceh  
Koneksi : Pernah dilatih di Pesawar, perbatasan Pakistan dan AfghanistanDiduga pernah bertemu Osama 
Tewas di Pamulang 9 Maret 2010

5Musthofa alias Abu Tholut
Kelahiran Kudus 2 Januari 1963
Peran : Mantan ketua mantiqi JI Poso, instruktur dalam pelatihan militer di Aceh
Koneksi : Pernah berjuang di Afghanistan 1985Diduga pernah bertemu langsung Osama
Posisi terakhir : Tertangkap di Kudus 10 Desember 2010, sekarang ditahan Polri
 
6Umar Patek
Kelahiran Pemalang 2 Januari 1970
Peran : Koordinator lapangan Bom Bali 1, sekondan Dulmatin dalam pelarian
Koneksi : Pernah berlatih langsung di AfghanistanDiduga pernah bertemu Osama.
Posisi terakhir : Tertangkap di Abottabad, Pakistan kota yang sama dengan terbunuhnya Osama.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Inggris Khawatirkan Pembalasan Pengikut Osama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler