jpnn.com, JAKARTA - Seluruh elemen Partai Golkar sebaiknya mendorong Ketua Umumnya Setya Novanto menjalani proses hukum yang dihadapi. Bukan malah melindungi.
Karena sikap melindungi justru malah membuat citra partai berlambang pohon beringin rindang tersebut semakin anjlok.
BACA JUGA: Gara-gara Setnov, Golkar Berpotensi jadi Partai Bangkrut
"Upaya ini harus dilakukan Golkar demi menjaga marwah partai, sehingga tidak memunculkan spekulasi publik bahwa Golkar melindungi Novanto," ujar pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe kepada JPNN, Minggu (19/11).
Menurut pengajar di Universitas Mercu Buana ini, jika Novanto segera berhenti dari jabatan ketua umum, maka implikasi permasalahan hukum yang dihadapi terhadap Golkar diyakini cukup kecil.
BACA JUGA: Calon Pengganti Setya Novanto Harus Bersih dari Korupsi
"Tapi bila tetap menjabat, maka cukup berpengaruh terhadap konstituen, khususnya dalam menghadapi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 mendatang," ucapnya.
Karena figur ketua umum tidak bisa dilepaskan dari keberadaan partai. Ketika muncul penilaian ketua umum yang menjabat tidak baik, maka hal yang sama kemungkinan disematkan pada partai yang dipimpin.
BACA JUGA: GMPG Desak Elite Golkar Pulihkan Citra Partai
Apalagi dalam hal ini Novanto ditetapkan sebagai tersangka kasus mega korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yag nilainya mencapai triliunan rupiah.
"Jadi saya kira mundur atau memecat Novanto merupakan pilihan yang paling tepat bagi Golkar saat ini, demi menyelamatkan partai," pungkas Maksimus.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi dan Pak JK Bersaing di Kasus Setya Novanto?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang