jpnn.com - JAKARTA - Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri meyakini usulan timnya menghapus RON 88 (premium) diganti RON 92 (pertamax) merupakan cara paling mudah untuk menyingkirkan mafia BBM.
"Ini membuat ruangan terang, adanya contestable market yang membuat kita mengetahui siapa saja ada di taman Migas sehingga bisa kita pantau perilakunya," jelas Faisal dalam diskusi "Selamat Tinggal Premium" di Warung Daun, Jakarta, dilansir Rakyat Merdeka Online (Grup JPNN.com), Sabtu (27/12).
BACA JUGA: Mendagri Nilai Evaluasi Otsus Papua Perlu Tiap Tahun
"Apalagi momennya sangat tepat tatkala harga minyak (dunia) turun," sambungnya.
Dia menjelaskan, proses penentuan harga RON 88 tidak jelas. Karena memang tidak ada pasarnya di Asia Tenggara.
BACA JUGA: Pesimis Penurunan Harga BBM Bisa Ringankan Beban Rakyat
"Maka muncul mafia, harga enggak lewat pasar," tegasnya.
Faisal merekomendasikan demikian, juga karena sudah melakukan serangkaian kajian, termasuk konsultasi ke Pertamina. Perusahaan pelat merah itu siap menyediakan bensin RON 92 dalam jangka dua bulan.(zul/rmol/jpnn)
BACA JUGA: Pemerintah Manjakan KPK dengan Kenaikan Gaji
BACA ARTIKEL LAINNYA... Subsidi Tetap Disetujui, BPH Migas tak Diperlukan
Redaktur : Tim Redaksi