Harap Waspada, Banjir Bisa Menerjang Kapan Saja

Senin, 29 Mei 2017 – 01:29 WIB
Banjir. Foto: JPG

jpnn.com, SAMARINDA - Siklus banjir 10 tahunan kembali terjadi di Kalimantan Timur.

Setelah 2007, banjir di kawasan hulu dan hilir sejumlah daerah aliran sungai (DAS) di Kaltim kembali terulang tahun ini.

BACA JUGA: Pengakuan Janda yang Terjun ke Lembah Hitam

Tak hanya karena intensitas hujan tinggi, imbas luapan sungai disebut menjadi faktor utama.

Kawasan banjir pun berpindah-pindah. Jika kawasan hulu surut, air diprediksi menggenangi kawasan permukiman di hilir sungai untuk menuju laut.

BACA JUGA: Hujan Deras Delapan Jam, Kota Batam Langsung Dikepung Banjir

Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (ForDAS) Kaltim Mislan menjelaskan, surutnya banjir di kawasan hulu DAS menjadi pertanda banjir akan menggenangi kawasan di hilir.

“Yang terpenting sekarang adalah menyiagakan masyarakat di hilir di Muara Kaman (Kutai Kartanegara), juga terutama Tenggarong,” ujar Mislan sebagaimana dilansir Kaltim Post, Minggu (28/5).

BACA JUGA: Imbas Bom Kampung Melayu, Kaltim Siaga Satu

Dia menjelaskan, banjir yang terjadi di kawasan Danau Jempang, Semayang, dan Melintang disebabkan curah hujan tinggi dalam waktu yang lama di hulu DAS Mahakam.

Tiga daerah terdampak menurut adalah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kutai Barat (Kubar), dan Kukar.

Untuk kenaikan tinggi muka air di kawasan danau sekitar 2,94 meter terhitung pada 1 April 2017 hingga 21 Mei 2017.

Sementara itu, volume air mencapai 1.176 juta meter kubik, untuk setiap luasan danau 40 ribu hektare.

Kejadian banjir saat ini mirip dengan 2007 lalu. Namun, tetap di bawah kondisi tahun 2015.

Pria yang merupakan akademisi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Unmul itu menambahkan, fungsi danau mengalami penurunan.

Hal itu terjadi karena pendangkalan sehingga berpengaruh pada perikanan dan kualitas air.

“Yang terpenting saat ini adalah tindakan darurat untuk membantu korban banjir dan menyiagakan masyarakat di hilir Muara Kaman. Termasuk Tenggarong,” tambahnya.

“Banyak variabel yang menyebabkan hal ini (banjir). Bisa karena siklus intensitas hujan dan sebagainya. Terkadang siklus juga tidak mesti harus beberapa tahun sekali. Tapi memang sebelum ini banjir besar pada tahun 2007 lalu,” katanya. (qi/far/k8)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Besar, 5 Kecamatan di Bulungan Mirip Danau


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler