jpnn.com, JAKARTA - Menpora RI Zainudin Amali menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pemberian bantuan dana pelatnas dan pembinaan jangka panjang kepada Cabor Renang dan Pencak Silat di Jakarta, Senin (12/10).
Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan fasilitasi terhadap cabor dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
BACA JUGA: Buka Wushu Championship 2020, Menpora Puji Konsistensi PB WI di Tengah Pandemi
Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Yayan Rubaeni dengan Sekjen PB PRSI Ali Andi Patiwiri dan Sekjen IPSI Erizal Chaniago di Wisma Kemenpora. Momentum itu disaksikan secara virtual oleh Ketua Umum PB PRSI Anindya Novyan Bakrie dan Ketua Harian PB IPSI Edi Prabowo.
BACA JUGA: Din Syamsuddin Endus Cara Jahat Diskreditkan KAMI
Dari hasil evaluasi, bantuan bagi PRSI yang dipersiapkan untuk Pelatnas Olimpiade dan SEA Games 2021, dari pengajuan proposal sebesar Rp 1.596.000.000, disetujui sebanyak Rp. 1.201.800.000. Sedangkan untuk IPSI dari proposal Rp 7.853.523.726 disetujui Rp 3.891.159.000.
BACA JUGA: Datangi Tempat Hiburan Malam di Medan, Kolonel Azhar Kecewa
Menpora Zainudin mengatakan bantuan fasilitasi untuk cabor silat dan Akuatik telah melalui proses review secara transparan dan akuntabel. "Review ini melibatkan tim tidak hanya dari Kemenpora tetapi juga praktisi dan akademisi untuk menjamin supaya bantuan dari Kemenpora kepada induk cabor, sesuai dengan hasil review dan proposal yang diajukan," katanya.
Zainudin juga menyampaikan bahwa bantuan fasilitasi ini sekaligus upaya untuk memperbaiki tata kelola internal Kemenpora dan internal induk cabor. Seluruh pembiayaan APBN diharapkan tidak ada penyimpangan sehingga tujuan meningkatkan prestasi olahraga bisa tercapai tanpa gangguan dari berbagai pihak yang merusak tata kelola tersebut.
Untuk Pencak Silat, Menpora Zainudin menyampaikan harapan agar salah satu cabor asli bangsa Indonesia ini bisa dipertandingkan di Olimpiade. Mimpi ini menurutnya menjadi tanggung jawab bersama-sama untuk mewujudkannya.
"Kita berjuang bersama-sama semoga bisa terwujud terlebih kita ikut bidding menjadi tuan rumah Olimpiade 2032., sisa 12 tahun lagi. Minimal Olimpiade Paris 2024 bisa dipertandingkan eksibisi. Ini tugas kita semua jangan sampai kita hanya menjadi tuan rumah penyelenggara jika terpilih, tetapi prestasi kita juga harus membanggakan khususnya pencak silat yang banyak nomor-nomor yang bisa menghasilkan medali," tutur Zainudin.
Menteri asal Gorontalo ini berharap kepada cabor Akuatik agar dapat mempertahankan prestasinya usai menumbangkan dominasi Singapura puluhan tahun di nomor polo air di SEA Games 2019 lalu.
"Saya ucapkan terima kasih atas kesungguhan pembinaan cabor ini yang membanggakan, di SEA Games kemarin polo air bisa menumbangkan dominasi Singapura selama puluhan tahun. Semoga prestasi ini dapat dipertahankan, lebih ditingkatkan lagi dan tetap mempersiapkan lapisan-lapisan atletnya, pembinaan usia dini tentu menjadi keharusan," harapnya.
Menurut Ketua Harian PB IPSI Edhy Prabowo, salah satu kerinduan dan mimpi besar seluruh insan pencak silat di Tanah Air adalah cabor Pencak Silat harus mampu menembus pesta olahraga dunia Olimpiade.
"Sebagai cabor warisan budaya bangsa seluruh rakyat Indonesia, Pencak Silat harus bisa menembus Olimpiade. Kami berharap semua pihak dapat menyuarakan ke seluruh dunia agar Pencak Silat dimasukkan dalam cabor yang dipertandingkan di Olimpiade," kata Edhy yang juga Menteri Kelautan dan Perikanan.
Ketua Umum PB PRSI Anindya Bakrie menyampaikan terima kasih kepada Menpora RI Zainudin Amali yang tak putus memberikan perhatian kepada pembinaan atlet akuatik, khususnya cabang olahraga renang untuk pelatnas persiapan Olimpiade Tokyo 2021.
"Pelatnas renang mempersiapkan atletnya untuk mengejar target limit A sebagai syarat atlet renang mengikuti olimpiade," kata Anindya.(*/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam