Harga Anjlok, Petani Singkong Menjerit

Sabtu, 15 Oktober 2016 – 09:04 WIB
Ilustrasi. Foto: jawapos/jpg

jpnn.com - BANDARLAMPUNG – Kondisi petani singkong di Lampung benar-benar memprihatinkan. Pasalnya, harga komoditas yang dihasilkan mereka saat sangat anjlok. Harganya di pasaran turun hingga Rp 300 per kilogram-nya. 

Melihat kondisi tersebut, para petani di sana sangat berharap perhatian Pemerintah Provinsi Lampung untuk segera mencarikan solusinya.

BACA JUGA: Peras Anggota TNI, 2 Oknum Polri jadi Babak Belur

Anggota Komisi II DPRD Lampung Komang Koheri meminta Eksekutif memikirkan para petani singkong yang ada di Provinsi yang berjuluk Saibumi Ruwajurai ini. 

“Saat ini sangat anjlok harganya turun. Kami minta SKPD terkait bisa memperjuangkan dan menanggulangi persoalan in,” jelasnya seperti diberitakan Radar Lampung (Jawa Pos Group) hari ini (15/10). 

BACA JUGA: Mabes Polri Gelar Tes Urine Dadakan, Satu Anggota Positif Narkoba

Langkah ini harus dilakukan sebab, akan sangat berdampak negatif terhadap petani singkong yang ada. Dia menjelaskan, produksi singkong di Lampung adalah 26 ton per ha. Dimana berdasarkan angka ramalan I tahun 2016, lahan petani singkong di Lampung ada 208.299 ha. 

Kemudian, dari data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH), dari data total luas lahan tersebut, petani yang memiliki lahan adalah 0,6 ha.  Artinya kalau luas lahan dibagi 0,6 ha, jumlahnya ada 497.165 petani singkong. 

BACA JUGA: Lama Diburon Jaksa, Mantan Dirut PDAM Padang Ditangkap di Bogor

“Jika tidak ditanggulangi, maka angka kemiskinan di Lampung bisa meningkat angkanya,” jelasnya. 

Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan,dalam program yang masuk baik di APBD-Perubahan TA 2016 maupun di APBD induk 2017 mendatang, bisa lebih memfokuskan program yang menyentuh kepada rakyat. 

“Misalnya, upaya dalam peningkatan kesehahteraan petaninya, budidaya hasil tanaman pangan ini tidak terpaku hanya untuk satu bahan pangan saja. Akan tetapi lebih kepada mengajarkan atau melatih petani, bisa lebih mengkreasikan hasil tanam yang ada,” jelasnya. 

Dijelaskan dia, jika ini sudah terlaksana maka yang harus dilakukan juga adalah bagaimana membuat petani yang ada di Lampung ini terlindungi.

“Jangan sampai, rejeki mereka dipatah oleh tengkulak yang mengambil enaknya saja,” ujarnya. (abd/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda: SP3 Memang Terlihat Agak Tergesa-gesa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler