Harga Ayam, Bawang, Telur...Sudah Naik Semua

Selasa, 26 Mei 2015 – 07:06 WIB
Foto: dok.Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA - Hingga minggu ketiga Mei 2015, ada beberapa komoditas yang telah mengalami kenaikan harga. Komoditas tersebut antara lain telur ayam ras dengan andil inflasi 0,06 persen, daging ayam ras dengan andil 0,05 persen, bawang merah 0,04 persen, dan bawang putih 0,03 persen. Kenaikan harga tersebut terutama karena permintaan yang mulai naik menjelang Ramadan.

"Inflasi Mei 2015 diprediksi berada di angka 0,3 persen. Yang sudah naik harganya volatile food. Kalau komponen core inflation masih deflasi, sehingga bisa menahan inflasi. Administered price mungkin nanti yang naik itu tarif listrik, Pertamax, dan rokok," kata Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jatim Soekowardojo kemarin (25/5).

BACA JUGA: Anggap Wajar Ada Penundaan PPnBM untuk Transaksi Hunian Mewah

Kepala BI Provinsi Jawa Timur (Jatim) Benny Siswanto menambahkan, inflasi pada musim Ramadan dan Idul Fitri tahun ini lebih bisa ditekan. Sebab, stok komoditas masih aman dan kenaikan harga pada beberapa komponen administered price masih ditunda hingga Lebaran usai.

"Bulog mengatakan stok aman sampai akhir tahun karena masa panen pertama dan kedua tahun ini mampu menyangga permintaan. Tapi, harga beras masih bisa naik karena permintaan yang tinggi. Pertamina juga kemungkinan belum akan menaikkan harga BBM. Ini agak meringankan," ucapnya.

BACA JUGA: Harapkan Jangan Sampai Pilih Dirjen Bea Cukai Berlatar TNI/Polri

Menurutnya, BI Jatim bersama gubernur dan seluruh elemen dalam TPID akan berusaha menekan inflasi. Pengamanan harga akan dilakukan sesegera mungkin, sehingga tidak perlu menunggu harga melambung terlebih dahulu pada saat sudah mendekati hari raya Idul Fitri.

Instansi terkait juga diminta transparan soal ketersediaan komoditas, perhitungan harga dan distribusinya.

BACA JUGA: Bakal Pegang Banyak Uang, Ini yang Harus Dilakukan para Kepala Desa

"Kami sudah dan akan terus berkoordinasi dengan Pemprov Jatim. Pemprov akan mengeluarkan kebijakan subsidi angkutan, sehingga rantai distribusi tidak menimbulkan biaya tambahan. Operasi pasar juga akan dilakukan di titik-titik tertentu," papar Benny. (rin/tia)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gagal Bantu Stabilkan Pangan, Bulog Layak Dibubarkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler