"Akhir Februari tahun ini, harga jual batubara PT BA ke PLN sudah harus disepakati," kata Direktur Utama PT BA, Sukrisno, ketika ditemui usai mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, di gedung DPR, Senin (31/1).
Belum adanya kesepakatan mengenai harga tersebut, kata Sukrisno, sejauh ini hanya disebabkan oleh faktor bisnis saja
BACA JUGA: Salurkan FLPP, Kemenpera Gandeng Bukopin dan BTN
Menurutnya, dalam bisnis tentu penjual menginginkan harga yang mahal, sementara pembeli menginginkan lebih murah."Ini hanya soal bisnis saja
BACA JUGA: Pemerintah Merasa Siap Hadapi Tekanan Inflasi
Perbedaan inilah yang sedang kita bahas, sehingga titik temunya bisa didapatkan," ucapnya.Yang jelas, Sukrisno menyatakan, pihaknya tidak akan menjual batubara ke PLN dengan harga yang lebih mahal daripada pemasok lain
BACA JUGA: NTT Disiapkan jadi Pusat Produksi Nasional
"PT BA tidak akan menjualnya lebih mahal dari orang (pemasok) lainNamun kita juga tak ingin harganya lebih murahKarena ini akan menjadi temuan, sehingga dianggap PT BA dan PLN bermain soal harga batubara," ungkapnya.Meskipun kesepakatan harga belum diputuskan, Sukrisno menyatakan bahwa pihaknya sendiri tetap mengirim pasokan batubara ke PLN"Meskipun harganya belum disepakati, namun pasokan batubara tetap kita kirim," terangnya, sambil menyebutkan bahwa pada tahun 2011 ini PT BA akan memasok sekitar 9 juta ton dari 13 juta ton produksi batubara PT BA.
Sebelumnya, PT PLN mengaku sulit menemukan kata kesepakatan harga batubara untuk 2011 dengan para pemasok, terkait dengan kenaikan harga batubara, baik untuk pembangkit milik PLN sendiri maupun keperluan pembangkit listrik swasta, meskipun volume pasok sudah disepakatiSementara jika harga jual ke pasar domestik naik 20 persen di atas harga wajar, PLN mengaku subsidi listrik (bisa) membengkak hingga Rp 2 triliun(yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Evaluasi Importir Gula
Redaktur : Tim Redaksi