jpnn.com - TERNATE – Meski ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di Kota Ternate sudah normal, sebagian besar pengecer masih mematok harga dua kali lipat dari harga normal dari pertamina.
Harga yang ditentukan bervariasi mulai dari Rp 9 ribu, Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per liter. Ini terlihat dari beberapa pengecer yang lokasi jualannya tak jauh dari areal Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kalumata, Batu Anteru dan SPBU Codo.
BACA JUGA: Produksi Padi Meningkat 757 Ribu Ton
Sementara harga per liter untuk premium di SPBU Rp 6.450. Radina, salah satu pengecer di Kelurahan Jati Ternate Selatan mengakui patokan harga Rp 10 ribu itu dilakukan karena kekurangan stok. Bahkan untuk mendapatkannya juga membutuhkan waktu lama.
”Kami harus rela mengantri di SPBU dalam waktu yang lama, hanya untuk mendapatkan stok BBM. Jadi mau tidak mau harus dijual dengan harga mahal,” akunya, Sabtu (9/7) seperti dilansir Malut Post (JPNN Group).
BACA JUGA: Hadapi Arus Balik, Ini Persiapan Yang Dilakukan Citilink
Hal yang sama juga disampaikan Ismail Rauf salah satu pengecer di Kelurahan Kulaba Ternate Pulau. Dia mengatakan patokan harga Rp 15 ribu per liter itu karena stok yang didapat juga terbatas.
"Jangkauan kami ke SPBU untuk mendapatkan BBM sangat jauh. Terpaksa kami menjualnya dengan harga tersebut untuk mencari keuntungan,” jelasnya.
BACA JUGA: Genjot Tiga Sektor untuk Dongkrak Pertumbuhan
Terpisah, Andi salah satu petugas SPBU Maliaro yang ditemui mengakui stok BBM di SPBU sudah mulai normal sejak beberapa hari terakhir.
”Sekarang sudah tidak ada masalah. Jadi pengecer sengaja mainkan harga karena belakangan ada isu bahwa Kota Ternate akan langka pasokan BBM,” ungkapnya, sembari mengatakan SPBU menjual harga ke pengecer sesuai harga normal yakni Rp 6.450 per liter.(JPG/tr-05/met/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh, Pak Kades Hambat Pembangunan Rumah Subsidi
Redaktur : Tim Redaksi