Harga BBM Naik, Pengendara Diprediksi Hijrah ke KA

Kamis, 09 Oktober 2014 – 11:50 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Tahun 2015, pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Dengan adanya kenaikan harga BBM tersebut, masyarakat diprediksi banyak yang akan beralih menggunakan moda transportasi lain yang lebih murah dan tidak macet, yakni kereta api.

"Kalau BBM naik, pasti banyak yang pindah ke kereta," ujar Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Tri Handoyo di Jakarta, Kamis (9/10).

BACA JUGA: Perbesar Porsi Swasta Garap Infrastruktur

Menurut Tri, pihaknya tidak bisa menampung banyaknya jumlah penumpang yang beralih ke kereta, yang tidak bisa diprediksi setiap harinya. Sebab, saat ini jumlah penumpang kereta cukup banyak.

"Kita enggak bisa mengontrol seberapa banyak perpindahan penumpang dari mobil atau motor ke kereta, tapi kalau ditanya apakah sekarang akan menampung? Saya jawab tidak, karena memang saat ini sudah lumayan padat," papar dia.

BACA JUGA: Harga CPO Merosot, Penerimaan Bea Keluar Melorot

Lalu kesiapan apa yang dilakukan KAI untuk mengantisipasi peralihan banyaknya jumlah penumpang?

"Kita enggak ada persiapan khusus atau aneh-aneh untuk itu, yang jelas kita tentu tetap menambah jumlah kereta untuk menampung banyaknya penumpang," seru dia.

BACA JUGA: Perbesar Porsi Swasta Garap Infrastruktur

Agar tak terjadi penumpukkan penumpang di stasiun, ia berharap proyek double track Manggarai-Cikarang yang saat ini tengah dikerjakan dapat segera selesai. Hal itu setidaknya bisa menambah jumlah frekuensi kereta, sehingga jadwal kereta bisa lebih cepat datangnya.

"Kalau double track sudah jadi itu kan dapat menambah jumlah frekuensi kereta semakin tinggi. Kuncinya itu dua, nambah kereta dan nambah frekuensi," tandasnya. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Tapera Bisa Mencapai Rp 71 T Per Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler