Harga BBM Nonsubsidi Naik Turun, Pengamat: Masyarakat Jangan Galau

Senin, 02 September 2024 – 20:03 WIB
Ilustrasi - pengisian BBM jenis Pertamax dan Pertalite di SPBU. Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Analis kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah meminta masyarakat agar memahami harga BBM nonsubsidi yang berfluktuasi.

Pasalnya, harga Pertamax yang sempat dinaikkan pada pertengahan Agustus 2024, kini kembali turun per 1 September 2024 pukul 00:00 waktu setempat.

BACA JUGA: Soal Wacana Pembatasan BBM Bersubsidi, Jokowi: Masih dalam Proses

Trubus menjelaskan, sebagai komoditas nonsubsidi, seri Pertamax memang mengikuti harga pasar.

Ketika komponen yang berpengaruh seperti minyak dunia mengalami penurunan, sangat wajar kalau Pertamina juga menurunkan harga Pertamax.

BACA JUGA: Jadi Program Literasi Finansial Terbaik, Pegadaian Raih Penghargaan dari OJK

”Ini yang harus dipahami publik, bahwa sebagai komoditas nonsubsidi, sangat lumrah jika harga seri Pertamax naik atau turun. Mengikuti harga keekonomian. Kalau tiba-tiba naik, masyarakat jangan galau. Begitu pula kalau turun seperti sekarang, tidak usah menduga-duga,” ujar Trubus.

Menurut Trubus, Pertamina pasti memperhitungkan dengan seksama sebelum memutuskan kebijakan penyesuaian harga BBM nonsubsidi.

BACA JUGA: Lewat Produk Ramah Lingkungan, SIG Ciptakan Peluang Pertumbuhan Kinerja Berkelanjutan

Termasuk kaitannya dengan dua komponen yang cukup berpengaruh, yakni harga minyak mentah dunia (crude oil) dan nilai tukar mata uang.

”Pertamina tentu sudah membuat kalkulasi matang," seru Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI), tersebut.

Terkait hal itu pula, Trubus meminta masyarakat agar bisa membedakan, antara komoditas subsidi seperti Pertalite dan nonsubsidi seperti seri Pertamax.

”Untuk yang nonsubsidi, kalau harga minyak dunia naik misalnya, Pertamina tentu tidak bisa terus menahan agar harga tetap. Bisa berpengaruh pada kondisi finansial perusahaan,” kata dia.

Untuk itu, masyakat juga harus tahu ketika sejak Maret harga minyak dunia terus meroket.

Padahal di sisi lain, Pertamina ternyata baru menaikkan harga Pertamax pada pertengahan Agustus 2024.

"Artinya, meski dituntut mencari untung, Pertamina ternyata terus memperhatikan faktor daya beli masyarakat,” imbuh Trubus.

Terkait kebijakan Pertamina dalam menyesuaikan harga BBM nonsubsidi, Trubus juga menilai baik. Sebab, Pertamina selalu memberikan informasi kepada masyarakat, baik melalui website perusahaan maupun media massa.

”Hanya saja, untuk SPBU-SPBU di daerah, ada baiknya informasinya diperbanyak. Bisa melalui spanduk-spanduk yang terbaca jelas oleh masyarakat. Jika harga naik misalnya, kondisi tersebut berpotensi memicu konflik antara konsumen dan petugas SPBU,” terang Trubus.

Per 1 September 2024, PT Pertamina resmi menurunkan harga BBM nonsubsidi.

Dengan penurunan ini, harga BBM Pertamina tetap paling kompetitif. Untuk wilayah Jawa, Bali, NTT, NTB, misalnya, harga Pertamax turun jadi Rp 12.950 per liter.

Selain itu, BBM jenis Pertamax Green dari harga Rp 15.000 turun menjadi Rp 13.650 per liter, Pertamax Turbo dari Rp 15.450 menjadi Rp 14.475 per liter, Pertamina Dex dari Rp 15.650 turun jadi Rp 14.550 per liter, dan Dexlite dari Rp 15.350 menjadi Rp 14.050 per liter.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler