Karenanya, Ketua FPDIP di DPR Tjahjo Kumolo menuding adanya pencitraan bagi SBY melalui penurunan harga BBM
BACA JUGA: Sukma Melamar Jadi Cawapres Sultan
"Sangat wajar jika turunnya harga BBM hingga tiga kali menjelang pemilu 2009 dianggap karena ada kepentingan politik pemerintah terutama bagi pencitraan Presiden SBYMenurut Tjahjo, jika penurunan harga BBM tidak dilandasi kepentingan politis maka seharusnya harga BBM bisa langsung diturunkan menjadi Rp 4500 tanpa harus melalui penurunan tahap pertama dan kedua
BACA JUGA: Menakertrans Panggil Dubes Saudi
"Tapi karena penurunan ini sekaligus untuk membangun citra, maka dilakukan secara bertahapTjahjo lantas memaparkan hasil hitung-hitungan harga keekonomi BBM oleh FPDIP
BACA JUGA: Harifin Tumpa Berpeluang Terpilih Aklamasi
Dari kalkulasi harga hingga biaya produksi dan konsumsi, harga premium bisa ditekan hingga Rp3600 per atau paling tinggi dipatok pada angka Rp3800 periterSementara kebutuhan premiun per harinya adalah 58 ribu kilo loter sehingga pemerintah masih mendapatkan pemasukan Rp33 miliar per hari"Ini sangat disayangkan, di saat rakyat masih sulit pemerintah malah mengambil keuntungan dari keringat rakyat," katanya.Mantan politisi di Golkar ini menambahkan, dengan kondisi harga minyak dunia seperti saat ini maka siapa pun presidennya harga BBM tetap bisa diturunkan, karenanya, imbuh Tjahjo, apa yang dilakukan oleh Presiden SBY sebenarnya hanya mengikuti pergerakan yang terjadi di pasar internasional.
"Justru kalau presiden tidak menurunkan harga BBM entah apa yang akan terjadiJadi, sangat naif, kalau Presiden SBY menggunakan situasi ini untuk membangun citranya," ucapnya.
Tapi yang perlu diingat, kata Tjahjo menyarankan, turunnya harga BBM ternyata belum diikuti harga kebutuhan pokok dan tarif angkutan umum masyarakat"BBM turun, tapi tarif angkutan umum dan harga kebutuhan pokok tidak turunJadi, citra apa lagi yang diperoleh Presiden SBY dengan cara menurunkan harga BBM?" tukasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suciwati Bakal Temui Margaret Sekaggya
Redaktur : Tim Redaksi