Harga Bensin Subsidi Bisa Naik

Jika Selama Maret Harga ICP Masih di atas USD 100/barel

Jumat, 04 Maret 2011 – 04:44 WIB

JAKARTA - Harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) telah melampaui asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011.  Selama Februari 2011, harga ICP telah menembus USD 100 per barelPadahal, dalam APBN 2011, harga ICP diasumsikan USD 80 per barel.
       
Anggota Badan Anggaran DPR Muhammad Romahurmuziy mengatakan,  bila rata-rata ICP Maret nanti bertengger di kisaran USD 90 per barrel maka pemerintah bisa menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi

BACA JUGA: Nelayan Diprioritaskan Dapat Rumah Murah



Dia menjelaskan, sesuai dengan Pasal 7 Undang-Undang APBN 2011, pemerintah berhak menyesuaikan harga BBM subsidi bila harga rata-rata ICP melebihi 10 persen dari asumsi makro
"Kenaikan harga BBM subsidi itu diperlukan ini agar tidak terjadi pembengkakan subsidi," ujarnya di Jakarta, Kamis (3/3).

Berdasarkan asumsinya, jika ICP mencapai USD 100 per barrel dengan kurs Rp 9.250 per USD, akan terjadi pembengkakan subsidi maksimum sebesar Rp 76 triliun

BACA JUGA: Penundaan Pembatasan BBM Menjadi Opsi Terbaik

Selanjutnya Romahurmuziy memaparkan berbagai kemungkinan kenaikan bensin subsidi pada asumsi ICP dan kurs yang berbeda-beda


Menurut dia, sembari melakukan penyesuaian harga premium, rencana pengendalian volume BBM bersubsidi harus terus dijalankan selambat-lambatnya 1 September 2011 untuk seluruh Jawa-Bali

BACA JUGA: Pemerintah Waspadai Naiknya Harga Minyak Dunia

Dengan demikian, katanya, waktu enam bulan ke depan bisa digunakan untuk uji coba beberapa modus pengendalian, mulai dari smart card, RFID, maupun kartu subsidi BBM prabayar

"Kementerian ESDM memiliki tugas berat, bukan hanya penuntasan kajian menyeluruh, tapi juga uji coba beberapa modus yang paling meminimalkan penyimpangan kebijakanDengan demikian, 6 bulan ke depan bisa digunakan untuk penuntasan kajian 1 bulan, uji coba modus 1 bulan, dan 4 bulan instalasi peralatan di SPBU yang simultan dengan sosialisasi," ujarnya
         
Mengenai penundaan pembatasan konsumsi BBM, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan saat ini pemerintah tengah memastikan tidak ada distorsi di lapangan"Kita lihat studinya, apakah memang distorsinya seperti apa penyimpangan di lapangan kalau itu terjadi," kata Hatta
      
Subsidi BBM di APBN 2011 dianggarkan Rp 87,6 triliunSubsidi tersebut didasarkan pada kuota konsumsi BBM bersubsidi sebesar 38,6 juta kilo liter di sepanjang tahun iniPenundaan pembatasan konsumsi BBM diperkirakan bisa membengkakkan konsumsi hingga 40 juta kiloliter, dan membawa konsekuensi tambahan anggaran subsidi sebesar Rp 3-6 triliun(wir/kim/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Krisis di Merak Bisa Berdampak Sistemik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler