Harga Cabai Jadi Pemicu Utama Inflasi di Sumsel

Rabu, 01 November 2023 – 21:26 WIB
Pedagang cabai di pasar KM 5 Palembang, Rabu (1/11). Foto: Cuci Hati/JPNN.

jpnn.com, PALEMBANG - Kenaikan harga cabai merah yang terjadi beberapa belakangan terakhir tidak hanya berimbas kepada masyarakat, tetapi juga menyebabkan inflasi di Sumatera Selatan (Sumsel) sebesar 0,50 persen.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, lonjakan harga cabai akibat stok menurun dari sentra daerah atau penyuplai.

BACA JUGA: Karhutla Tak Tertangani, Mahasiswa Sumsel Menuntut Presiden Copot Kapolda

"Stok cabai turun ini karena dipengaruhi musim kemarau el nino dan diserang hama, makanya mengalami kenaikan," ungkap Statistisi Ahli Madya BPS Sumsel Intan Yudistri Febrina saat diwawancari di BPS Sumsel, Rabu (1/11).

Selain cabai merah, penyumbang inflasi terbesar juga dipicu naiknya tarif air minum PDAM Tirta Musi sebesar 0,3 persen.

BACA JUGA: Kemendagri Gelar Pelatihan untuk Aparatur Desa dari 7 Kabupaten di Sumsel

"PDAM Tirta Musi ikut andil inflasi sebesar 0,3 persen," ujar Intan.

Kata Intan, inflasi di Sumsel akan terus mengalami kenaikan hingga akhir tahun.

BACA JUGA: Karhutla di Kabupaten OKI Meluas, Polda Sumsel Tambah 50 Personel untuk Padamkan Api

"Karena kan kita akan menghadapi natal dan tahun baru, mungkin perubahannya yang tidak  terlalu jauh karena kita belum bisa memprediksi harganya," kata Intan.

Untuk itu, Intan berharap, pemerintah daerah diharapkan melakukan upaya stabilitas harga.

Salah satunya dengan menggelar pasar murah berkepanjangan.

"Operasi pasar harus masif, jangan hanya dilakukan sebulan sekali itu tidak menstabilkan harga," tutup Intan. (mcr35/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler