Harga Cabai Naik 100 Persen

Minggu, 12 Januari 2014 – 11:59 WIB

jpnn.com - TEGAL – Baru saja reda gonjang-ganjing kenaikan harga elpiji 12 kg, ibu rumah tangga dikagetkan lagi dengan meroketnya harga cabai rawit merah. Saat ini naik 100 persen, dari sebelumnya hanya Rp20.000 per kilogram.

 

Para pedagang di pasar tradisional mengeluhkan tingginya harga cabai rawit. Karena jumlah pembeli mengalami penurunan signifikan. Seperti disampaikan pedagang cabai di Pasar Pagi Kota Tegal, Samsudin (30).

BACA JUGA: Sahkan PP Minerba, Pemerintah Klaim Pikirkan Pekerja

Menurut dia, harga cabai melonjak lantaran cuaca buruk belakangan ini. Banyak petani gagal panen. Sehingga barang pun pasokannya minim.

BACA JUGA: PP Minerba Berlaku, Ekspor Mineral Mentah Resmi Dilarang

Dia menjual cabai merah besar Rp30 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya Rp20 ribu per kilogram. Lalu cabai merah keriting sebelumnya cuma Rp25 ribu, kini dibandrol Rp35 ribu per kilogram.

"Harga cabai merah naik sekitar Rp10.000 per kilogram," ujarnya saat ditemui di lapaknya, kemarin.

BACA JUGA: Malam Ini Presiden Rapat soal Minerba di Cikeas

Lebih lanjut Samsudin menandaskan, kenaikan harga paling tinggi justru pada cabai rawit merah, hingga 100 persen. Sebelumnya harga komoditi itu Rp20 ribu per kilogram, sekarang naik Rp20 ribu jadi Rp40 ribu per kilogram. "Harga cabai mulai merangkak naik sejak sepekan," ungkapnya.

Dari pantauan di pasar, tidak hanya harga cabai merah dan cabai rawit merah yang naik. Akibat pasokan kurang dari distributor, harga daging sapi juga mengalami perubahan.

Seorang pedagang, Heni (45) menuturkan, harga daging sapi sekarang Rp100 ribu per kilogram. Harga tersebut naik antara Rp5 ribu hingga Rp10 ribu per kilogram. "Harga daging sapi normalnya Rp90 ribu sampai Rp95 ribu. Sekarang naik jadi Rp100 ribu per kilogram," tegasnya.

Melonjaknya harga cabai dan daging sapi membuat pedagang kehilangan omzet hingga 30 persen. Mereka berharap, pemerintah segera bertindak menstabilkan harga cabai dan daging. Sehingga pendapatan pedagang kembali normal seperti sebelumnya.

Sementara seorang pembeli cabai di Pasar Pagi, Sari (37) membenarkan, saat ini harga cabai sepedas rasanya. "Kenaikannya tidak lumrah, cabai rawit dari Rp20 ribu jadi Rp40 ribu," keluhnya.

Kerena cabai rawit dan cabai merah dibutuhkan untuk memasak setiap hari, Sari mengaku terpaksa membelinya, meski harga tinggi. Namun, dia mengurangi jumlah pembelian untuk mengirit biaya.

"Biasanya saya beli satu kilo sehari. Karena harga naik saya kurangi menjadi setengah kilo sehari," kata ibu yang memiliki warung makan itu. (adi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Tutut Minta MNC Legowo Kembalikan TPI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler