Harga Cabai Tunggu Panen Raya

Jumat, 10 Januari 2014 – 06:04 WIB

jpnn.com - SURABAYA-Harga cabai meningkat drastis selama sebulan terakhir. Bahkan, kenaikan harga cabai menyamai pada momen puasa dan hari raya tahun lalu.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Budi Setiawan mengatakan harga cabai meningkat beberapa minggu terakhir. Menurutnya, kenaikan harga cabai itu disebabkan produksi yang mengalami penurunan.

BACA JUGA: BI Tahan Kenaikan Bunga

"Seperti cabai rawit, harganya sekitar Rp 26.000 sampai dengan Rp 29.000 per kg. Hampir menyamai harga ketika bulan puasa dan hari raya tahun lalu. Kenaikan itu disebabkan musim hujan, sehingga produksi menurun. Tapi, pasokan di pasar tetap lancar, tidak ada kelangkaan cabai," katanya kemarin (9/1).

Sementara secara terpisah, Ketua Asosiasi Agrobisnis Cabai Indonesia (AACI) Jatim Sukoco mengatakan harga di tingkat petani masih tinggi. Saat ini, harga rata-rata cabai kualitas baik di tingkat petani untuk cabai merah besar 28 ribu per kg, cabai keriting Rp 29 ribu per kg, rawit merah Rp 21 ribu per kg, rawit hijau Rp 14 ribu per kg.  

BACA JUGA: Ketua YLKI Sebut Hatta Rajasa Menteri Aneh

"Nanti setelah panen raya sekitar pertengahan Februari baru terlihat, apakah terjadi penurunan atau justru malah naik. Kalau naik, berarti ada faktor lain yang mempengaruhi.

Misalnya, hujan yang bekepanjangan sehingga membuat cabai cepat membusuk. Sebab kalau dari sisi on farm, mencukupi. Tidak hanya untuk Jatim, tapi juga luar provinsi dan luar pulau," kata dia.

BACA JUGA: Mencari Cara Selamatkan Merpati Tanpa Bebani Negara

Total luas areal tanam cabai merah dan keriting di Jatim sekitar 1.800-2.200 hektare yang tersebar di berbagai daerah. Lima daerah utama penghasil cabai merah antara lain Blitar, Banyuwangi, Kediri, Malang dan Lumajang.

Sedangkan untuk total luas areal tanam cabai rawit 8.000 hektare. Terbesar di Banyuwangi, Kediri, Trenggalek, Tuban, Lamongan, Mojokerto bahkan merata di seluruh daerah di Jatim. "Rata-rata produktivitas per hektare untuk cabai merah besar sekitar 8-12 ton, sedangkan cabai rawit 6-8 ton," katanya.

Tercatat, konsumsi cabai merah besar Jatim mengandalkan produksi dari 1.200-1.300 hektare per bulan sudah cukup. Atau setara dengan 9.600-15.000 ton per bulan. Sedangkan konsumsi cabai rawit dari 4.000 hektare per bulan atau setara dengan 24.000 ton.  

"Sisanya dikirim ke Jakarta, Tangerang, Bandung, Kalimantan dan berbagai daerah lainnya. Tidak hanya untuk konsumsi rumah tangga, tapi produksi cabai Jatim juga menyuplai kebutuhan industri seperti untuk bahan baku pembuatan sambal. Baik industri besar maupun skala rumah tangga," terang dia. (res)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI AU Tak Masalah Bandara Halim jadi Komersil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler