Harga Daging Bakal Tembus Rp 170 Ribu per Kg

Minggu, 12 Juni 2016 – 00:33 WIB
Penjual daging sapi. Foto: Radar Tarakan/JPNN.com

jpnn.com - TANJUNG SELOR – Keinginan Presiden Joko Widodo agar harga daging sapi bisa berada dalam kisaran Rp 80 ribu per kilogram tampaknya sulit untuk diwujudkan. Malahan, kini harga daging makin melonjak.

Jika beberapa waktu lalu masih Rp 140 ribu, berdasarkan pantauan di sejumlah psar di Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, kini harganya sudah mencapai Rp 150 ribu per kilogramnya. 

BACA JUGA: Pesawat TNI AL yang Tergelincir Dipindahkan

Salah seorang pedagang daging sapi, Adelia mengatakan penyebab kenaikan dikarenakan banyaknya permintaan dari para konsumen sehingga harga dari pemasok juga mengalami kenaikan. 

Tentunya hal ini mengakibatkan para pedagang daging sapi juga harus menaikkan harga sebagai agar tidak mengalami kerugian. “Ini baru empat hari puasa, belum lagi pertengahan dan mendekati lebaran harga daging pasti akan lebih melonjak lagi karena bertambah banyaknya permintaan,” ujarnya.

BACA JUGA: Politikus Ini Kukuh Kursi Wagub Kepri Jatah Demokrat

Daging yang setiap hari dijualnya di Pasar Induk merupakan daging sapi lokal yang berasal dari Kabupaten Bulungan, seperti dari Tanjung Palas, Pimping dan Salimbatu.

“Kenaikan harga daging sapi baru terjadi hari ini, karena dari pemasok kita juga telah menaikkan harga. Jadi mau tidak mau kita juga naikkan karena harga jual, kita sesuaikan dengan harga dari pemasok,” sebutnya.

BACA JUGA: Demo Berakhir Rusuh, Polisi Dibacok, Dua Warga Ditembak

Dikatakannya juga, meskipun harga daging sapi mengalami kenaikan lagi, namun tidak mengurangi minat para pembeli, “Pembeli tetap banyak meskipun harga mengalami kenaikan, ini mungkin dikarenakan kebutuhan warga yang harus dipenuhi. Buktinya saja hari ini (kemarin) daging sapi yang saya jual habis satu ekor lebih, belum lagi ditambah sisa daging kemarin,” tuturnya.

Menurutnya harga daging sapi ini akan terus melonjak selama bulan Ramadan. Bahkan akan tembus pada harga Rp 160 hingga Rp 170 per kilogramnya, terlebih lagi jika menjelang hari raya Idul Fitri.

“Dalam beberapa minggu ini, pasti akan mengalami kenaikan lagi, ditambah lagi bertambahnya permintaan dari konsumen, bisa saja dari pemasok menaikan harga lagi karena tahu bertambahnya permintaan dan mau tidak tidak mau harga pun pasti akan kita naikkan lagi,” bebernya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bulungan melalui Kepala Bidang (Kabid) Geriliyawansyah saat dikonfirmasi mengenai kenaikan harga ini, ia mengaku harga daging sapi di Pasar Induk Tanajung Selor memang belum sesuai dengan instruksi presiden.

Dijelaskannya, alasan masih tuingginya harga dikarenakan para pedagang daging sapi ini menjual daging sapi lokal bukan daging sapi impor yang dimaksud oleh presiden.

“Alasnnya masih sama, imbauan dari presiden belum dapat dilakukan. Itu  karena memang jatah daging untuk Kaltara belum ada. Jatah daging yang disubsidi yang diberikan harga murah dari pemerintah daerah tersebut belum ada di sini,” sebutnya.

Terpisah, Kepala Disperindangkop Provinsi Kaltara Haerumuddin mengatakan, harga daging sapi di Kaltara khususnya di Kabupaten Bulungan belum bisa ditekan seperti keinginan presiden Jokowi menurutnya dikarenakan stok ternak masih kurang.

Karena minimnya stok ternak ini menjadi salah satu kendalanya. Bahkan, kata dia, yang paling berpengaruh bukan stok ternak tetapi kapasitas pemotongan.

“Karena kapasitas pemotongan tidak bisa dipotong dalam waktu singkat, jika pemotong memotong hewan hari ini, maka hari ini juga daging sapi tersebut harus habis. Jika tidak, akan rusak,” jelasnya.

Diakuinya, pemerintah belum memilik tempat untuk penyimpanan daging. Jika tempat penyimpanan daging ini telah dimiliki maka stok daging sapi dapat bertahan 7-10 hari. 

“Jadi jika kita memiliki tempat tersebut, maka stok daging yang kita miliki pasti akan banyak, dan untuk penekanan harga kita telah berkordinasi dengan pertanian bidang peternakan agar menyediakan stok hewan yang lebih banyak lagi supaya kita tidak keurangan stok,” pungkasnya. (*/mel/keg/sam/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswi Peraih Nilai Tertinggi Ujian SD Itu Ingin Berprofesi Mulia Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler