jpnn.com, NUNUKAN - Harga daging sapi segar di sejumlah pasar di Nunukan, Kaltara, masih stabil di kisaran Rp 140 ribu per kilogram.
Wijianti, pedagang daging di Jalan TVRI, mengaku masih menjual daging dengan harga Rp 140 ribu. Hal itu dilakukan lantaran daging yang dijual merupakan daging sapi baru dipotong.
BACA JUGA: Harga Daging Sapi Melonjak
Lain halnya jika daging yang dijual merupakan daging lama atau dibekukan, harganya biasanya hanya Rp 90 hingga Rp 100 ribu saja.
“Ya, ini harga normal kalau untuk daging sapi potong. Naiknya harga daging sapi itu, kalau harga sapinya naik baru harga daging bisa naik. Kalau melihat keadaan sekarang ini, dipastikan akan normal,” ungkap Wijianti.
BACA JUGA: Permintaan Daging Naik 50 Persen
BACA JUGA: Lebaran Tahun Ini Spesial bagi Shireen Sungkar
Wijianti menyebut sapi yang dipotong berasal dari Gorontalo. Pemotongan memang biasa di lakukan mendekati hari raya Idulfitri. Namun, jika ada pesanan, pemotongan bisa dilakukan kapan saja.
BACA JUGA: Kementan Khawatir Broker Bermain Harga Daging Jelang Lebaran
Dalam sehari, sapi yang dipotong sebanyak 2 ekor. Sapi yang dipotong, sapi besar jenis limosin. Sekali pemotongan untuk dua ekor sapi tersebut, ia bisa mendapatkan 300 kilo daging. Dalam sehari daging bisa habis terjual.
“Alhamdulillah habis saja. Hari ini terakhir kami jual, sekarang daging masih banyak, karena kami potong 2 ekor sapi,” tutup Wijianti.
Nura, seorang pembeli yang ditemui media ini mengatakan, harga Rp 140 ribu untuk 1 kilo daging segar diperkirakannya sesuai dengan daging segar yang didapatkan. Berbeda dibandingkan dengan daging beku, harga lebih murah namun kualitas tidak meyakinkan.
“Ya, terkadang kita tidak tahu apakah daging masih segar, atau seperti apa, bisa saja daging lama yang tersimpan terus di kulkas. Jadi lebih baik beli daging segar, selama harga masih terjangkau, kita lebih pilih itu,” beber Nura. (raw/zia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Klaim Stok Daging Sapi dan Kerbau Jelang Lebaran Surplus
Redaktur & Reporter : Soetomo