jpnn.com, TAPTENG - Petani getah karet di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) menjerit. Pasalnya, harga komoditas tersebut semakin merosot hingga mencapai kisaran angka Rp5500/kg.
Hal itupun membuat petani semakin kewalahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
BACA JUGA: Harga Karet Makin Anjlok, Sekilo Hanya Rp 5 Ribu
Sulaiman, 38, seorang petani karet di Desa Makarti Nauli, Kecamatan Kolang, Tapteng, mengaku kondisi harga karet saat ini sangat menjepit kehidupan mereka.
“Kalau sekarang harganya antara Rp5000 – Rp5500/kg, itulah harga terakhir kita jual. Jelas kesulitan kalilah kita petani ini kayak begini,” ujar Sulaiman kepada New Tapanuli (Jawa Pos Group), Senin (24/7).
BACA JUGA: Harga Karet Anjlok, Inilah Solusinya
Dijelaskannya, dengan harga karet yang sangat muruh itu saat ini, sehingga kebutuhan hidup sehari-hari pun sulit untuk ditutupi mereka petani karet.
“Bayangkanlah, Bang. Seminggu kita hanya dapat kumpulkan 30 kilogram. Abang kalikanlah itu sama harganya, mana cukup, Bang. Untunglah istri juga kerja,” katanya.
BACA JUGA: Harga Getah Karet Melorot, Sawit Cenderung Stabil
Sulaiman juga berharap, sekiranya pemerintah dapat memberikan perhatian yang serius atas kondisi harga karet yang semakin menjepit mereka, petani karet itu.
“Kami harap pemerintah bisalah memerhatikan kami yang kecil ini, jangan yang besar-besar saja diperhatikan. Karena kalau kayak begini, bagaimanalah kita mau beli pupuk untuk batang karet ini, makan kami saja sudah susah,” ucapnya.
Hal senada juga dikatakan M Sitompul (40), seorang petani karet lainnya menuturkan bahwa kondisi harga karet saat ini diharapkan bisa lebih bagus lagi.
“Harapannya, ya naiklah, normal saja Rp 10.000/kg sudah cukup lumayan kita. Makanya kita sangat berharap pemerintah bisa mengatasi persoalan ini,” tuturnya.
“Cobalah dibandingkan harganya sekarang dengan kebutuhan, harga beras saja sudah Rp 18000/kg, kan harus dapatlah kita 4 kg tiap hari dan itu hanya untuk beli beras, beli ikan dan lainnya bagaimana?, sulit kali, makanya harapan kita pemerintah bisa beri perhatian serius,” tambahnya. (dh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Anjlok hingga Titik Terendah, Petani Karet hanya Bisa Pasrah
Redaktur & Reporter : Budi