jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Pengepul karet di Kabupaten Kotawaringin Timur, khususnya di kecamatan wilayah utara mengaku prihatin dengan nasib para petani karet di daerah itu.
Sebab, harga karet makin anjlok dalam beberapa waktu terakhir.
BACA JUGA: Harga Karet Anjlok, Inilah Solusinya
Harga karet bahkan sempat menyentuh hingga Rp 5 ribu per kilogram.
“Kami kasihan melihat kondisi petani saat ini," ungkap Alimansyah, seorang pengepul karet di Kecamatan Parenggean, Jumat (30/6).
BACA JUGA: Harga Getah Karet Melorot, Sawit Cenderung Stabil
Alimansyah menyebutkan, turunnya harga karet karena memang harga yang dipatok di pabrik juga sudah mengalami penurunan sejak dua pekan terakhir.
Dia menambahkan, harga jual karet di pabrik di PT Sampit sekarang ini dipatok Rp 7-8 ribu per kilogram.
BACA JUGA: Harga Anjlok hingga Titik Terendah, Petani Karet hanya Bisa Pasrah
Nah, turunnya harga jual di tingkat pengepul berimbas terhadap petani karet.
Alimansyah mengatakan, sejauh ini Pemkab Kotim tidak memerhatikan nasib para petani karet.
Padahal, menyadap karet merupakan mata pencarian hampir seluruh warga.
"Seharusnya Pemkab Kotim harus turun ke lapangan untuk mengetahui penyebab turunnya harga karet. Dan dapat memberikan solusi agar nasib petani karet bisa bangkit dan tidak terpuruk seperti sekarang ini," tegasnya.
Dia menilai, Pemkab tampaknya lebih sibuk dalam bidang lainnya, seperti membangun tempat wisata.
"Tempat kita berbeda dengan daerah lain. Sejak turun temurun karet merupakan andalan warga. Ini harus dipertahankan," tegasnya.
Dia meminta bupati Kotim sidak ke pabrik karet guna mengetahui penyebab turunnya harga komoditas tersebut.
"Bupati harus turun memantau harga komoditas tersebut. Sekarang ini nasib petani kian terpuruk," pungkasnya. (sli/end)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Malaysia Protes Lahannya Ditanami Karet oleh WNI
Redaktur & Reporter : Ragil