Harga Ikan Naik, Nelayan Malah Semakin Sengsara

Sabtu, 19 Maret 2011 – 07:10 WIB

JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR yang juga Ketua Umum Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) Tamsil Linrung prihatin dengan kenaikan harga ikan yang malah membuat nelayan kian terpurukMestinya, kenaikan harga ikan seiring dengan peningkatan kesejahteraan nelayan.

”Para nelayan tidak mendapat keuntungan dari kenaikan harga ikan karena faktor penentunya adalah cuaca, bukan pada penjualan

BACA JUGA: Importer Film Masih Tunggak Pajak

Pada saat hasil tangkapan ikan banyak, kecenderungan mengakibatkan harga ikan turun
Sedangkan pada saat hasil tangkapan minim, harga ikan bisa mahal,” jelas Tamsil di Jakarta, kemarin.

Saat ini, Tamsil memaparkan, kenaikan paling tinggi terjadi pada udang yaitu dari Rp 25.000 per kg menjadi Rp 30.000 per kg

BACA JUGA: Ikut Kelola Inalum, Pemda Harus Bentuk BUMD

Ikan bandeng harga normalnya  Rp 25.000 per kg menjadi Rp 28.000 per kg
Ikan tongkol sebelumnya Rp 14.000 namun saat ini sudah mencapai Rp 18.000

BACA JUGA: Program Rumah Murah Disebar ke Daerah



Kenaikan pun terjadi pada jenis ikan tenggiri yang termasuk dalam jajaran ikan mahalDi Pasar Minggu, ikan tenggiri utuh  dijual Rp 60.000 per kg”Kenaikan harga ikan ini harusnya menjadi pemicu kesejahteraan nelayan sebagai aktor utama penyedia IkanNamun, hingga saat ini kondisi tersebut belum bisa terwujudIni membutuhkan perhatian semua pihak,” kata Tamsil.

Sebagai contoh, lanjutnya, adalah kasus di MedanKonsumsi ikan warga kota Medan terus meningkat setiap tahun, sementara hasil produksi ikan yang dihasilkan nelayan terus berkurang, sedangkan biaya operasi melaut terus meningkatHal ini yang menyebabkan nelayan tidak semakin sejahtera, melainkan semakin terpuruk

”Kenaikan harga ikan menjadi hal yang seharusnya mendapat perhatianUntuk mendapatkan kestabilan harga, perlu diperhatikan kestabilan input produksinya,” ujar Ketua Umum Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) ini.

Tamsil menjelaskan, penyediaan gudang penampungan dan penyimpanan ikan segar berstandar internasional (cold storage), sangat diperlukanNamun, penempatan cold storage harus diprioritaskan pada daerah-daerah yang menjadi lumbung ikan nasional, agar seimbang antara biaya pengadaan barang dengan produksi ikannyaTanpa fasilitas itu, kualitas ikan akan menurun, demikian  juga ketika ikan terlalu lama disimpan, akan busuk dan harganya jatuh.

Politikus PKS ini  menambahkan, selain penyediaan cold storage, menurunnya input produksi ikan disebabkan juga karena daya dukung lingkungan yang semakin menurunDegradasi lingkungan menyebabkan rusaknya terumbu karang dan mangroveDi dalam ekosistem terumbu karang banyak terdapat ikan-ikan karang yang mempunyai nilai ekonomis

Sedangkan mangrove memiliki tiga peranan penting bagi ikan, yaitu tempat mencari makan (feeding ground), tempat asuhan dan pembesaran (nursery ground) dan tempat pemijahan (spawning ground)Jika keseimbangan alam ini terganggu oleh pencemaran dan perusakan manusia, salah satu dampaknya adalah menurunnya jumlah ikan(dri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penguatan Rupiah Diklaim Selamatkan Pemerintah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler