PAGARALAM - Nasib petani kubis sungguh menyedihkanHarga sayuran kubis semakin lama semakin anjlok
BACA JUGA: Gardu Induk PLN Cikalong Meledak
Kalau sebelumnya dihargai Rp500, kini hanya dihargai Rp200 per kg. Anjloknya harga kubis ini membuat petani resahBACA JUGA: Pemkot Bandung Tarik Film ?
Puluhan hektare tanaman kubis dibiarkan membusuk.“Untuk apa saya petik, dipetik pun kerugian akan mendera
BACA JUGA: Tiga Provinsi Butuh Ratusan Pejabat Eselon
Besarlah biaya ongkos daripada harga jual,” ujar Entis (38), petani kubis di talang dengan nada kesal.Diakuinya, bukan hanya dibiarkan membusuk tanaman kubis miliknya juga diracun. Saking kesalnya, dia nekat memancung kubis-kubis dengan cara membabi-buta“Dengan kondisi seperti ini, saya sempat pusing tujuh kelilingSempat terpikir oleh saya ingin mencari pekerjaan lainNamun, tidak ada pekerjaan lain bagi saya,” bebernya sambil tertunduk lesu.
Walaupun begitu, ia bersama-sama dengan petani sayuran lainnya harus bersabarSeraya berharap-harap cemas kalau-kalau harga bisa naik kembali“Sudah semestinya hal ini menjadi perhatian serius dari pihak terkaitSaya ingin bertanya ke pemerintah, mengapa petani yang selalu menderita,’’ ujarnya.
Ketua Rw 1 dusun setempat Tedi (35) menambahkan, fenomena ini sering terjadi jika harga sayuran menjadi anjlokSementara itu, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Dempo Utara Darsipa SP mengatakan, dalam menyikapi permasalahan harga ini, petani harus menerapkan pola tanam yang baru“Misalnya dengan sistem tumpang sariArtinya, dalam satu lahan tak hanya menanam satu jenis sayuran, melainkan beberapa jenis tanaman,” pungkasnya(44)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KNKT Kirim Seorang Staf Identifikasi Bangkai Merpati
Redaktur : Tim Redaksi