Harga Karet Terus Anjlok

Selasa, 29 November 2011 – 09:36 WIB

JAMBI--Satu bulan terakhir, para petani karet benar-benar dibuat kelimpunganPasalnya, harga jual karet di tingkat petani terus merosot hingga ke level terendah sepanjang 2011

BACA JUGA: Mendag Siap Impor Gula

Jika biasanya harga jual karet, dibanderol paling rendah Rp 27 ribu/kg–Rp 30 ribu/kg, namun sebulan terakhir harga karet yang terus anjlok hingga Rp 16.000/Kg


“Saat ini harga jual karet terus turun dari hari ke hari

BACA JUGA: PLN Akan Somasi Plt Gubernur Sumut

Bahkan sepanjang 2011, harga karet yang saat ini hanya dibandrol Rp 16 ribu/kg merupakan harga terendah
Kondisi ini, benar - benar membuat para petani menjerit,” ungkap Tris Muslina Kasi Bina Usaha Disperindag Provinsi Jambi, Kepada Jambi Ekspres (Group JPNN) kemarin.

Diakui Tris, penyebab turunnya harga komoditi karet di pasaran bukanlah diakibatkan karena permintaan sepi

BACA JUGA: Bioteknologi Masih untuk Korporasi

Melainkan kondisi cuaca yang tidak menentu sejak awal November kemarinSehingga petani enggan untuk menyadapKondisi tersebut bukanlah hal baru baginyaTingginya curah hujan akhir-akhir ini menjadikan problematika yang mendasar bagi seluruh petani

Justru sebaliknya kata Tris, saat ini permintaan komoditi karet untuk pasar dunia sangat meningkat
“Kalau cuaca seperti ini jelas mempengaruhi harga komoditi karet lokalApalagi kadar karet kita sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain,”ujarnya.

Tris tidak dapat memprediksi sampai kapan cuaca dapat berangsur normal kembaliNamun ia memastikan kondisi seperti ini biasanya tidak berlangsung lamaJika cuaca sudah panas kembali tentunya harga karet dapat kembali normal

Untuk itu, Ia berharap apabila kondisi cuaca nanti sudah mendukung, petanipun dapat meningkatkan kembali produksi getah karet yang dihasilkan.“Saya yakin harga karet nanti normal kembali, ini sudah hukum alam,”sebutnya singkat.

Tris mengatakan, apabila harga jual karet tak kunjung mengalami kenaikan ke level normal, biasanya para petani karet akan beralih profesiLantaran hasil penjualan karet sudah tidak menguntungkan lagi

“Kalau harga jual karetnya tak kunjung mengalami kenaikan, tentu saja hal tersebut cukup mengancamPara petani biasanya bakal alih profesi,” terangnya.

Hal senada juga disampaikan Juliansay Kepala Dinas Deperindag Kabupaten Tebo melalui sambungan telepon kemarinIa membenarkan anjloknya harga karet sudah terjadi sejak sebulan terakhirHarga karet untuk kadar 60 persen didaerahnya juga sedang turun dari harga biasanyaUntuk harga karet dengan kadar 60 persen biasanya mencapai 27 ribu – 30 ribu, kini dengan anjloknya harga karet dilevel terendah otomatis harga yang diterima petanipun sangat kecil“Sekarang harga karet kadar 60 persen hanya diterima petani sebesar Rp 16.699/kg,” tukasnya.

Diakuinya, anjloknya harga jual karet di tingkat petani yang terjadi sejak satu bulan terakhir, cukup berdampak pada perkonomian duniaLaju perputaran uang pastinya akan mengalami gangguanHal ini dikarenakan hasil penjualan mengalami penurunan

“Contoh saja biasanya pedagang yang menjual berbagai barang dan perabotan dalam satu bulan perputaran uangnya bisa mencapai angka paling rendah Rp 15 jutaNamun karena faktor anjloknya bisa saja perputaran uang yang masuk ke toko tersebut Rp 5 juta saja sulit ditembusItu semua terjadi dampak anjloknya harga jual karet di tingkat petaniPasti disemua sektor akan terasa,” terangnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, hal lain yang menyebabkan jatuhnya harga karet yang terjadi saat ini adalah diakibat krisis pasar global yang terjadi di kawasan Eropa saat ini.Bahkan Juliansyah sendiri tidak mampu memprediksi kapan harga jual karet di tingkat petani ini kembali  normal‘’Soal itu kita tidak tahu pasti, karena hal ini sudah menjadi isu nasional,” tandasnya.

Ia menambahkan, dalam beberapa hari terakhir permintaan konsumen lokal maupun luar negeri terhadap komoditas ekspor itu sebenarnya agak berkurangIni yang mendorong harga jualnya juga turun sekitar Rp 50 hingga Rp 100/kg

"Sedangkan pasokan barang dari petani setempat lancar dan stok yang ada meningkat melebihi permintaan pasar yang cenderung melemah, " ujarnya.

Seperti diketahui, Karet alam jenis slab 100 persen kadar karet kering (KKK) turun menjadi Rp 27.500/kg dari Rp 27.700/kg, Slab Bersih 60 persen jadi Rp 16.669/kg dan Rp 15.900 untuk karet slab bersih 50 persen.(dea)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bidik AUM Rp 16 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler