Harga Kebutuhan Pokok Terus Meroket, Daging Sapi Tembus Sampai…

Rabu, 21 Juni 2017 – 03:45 WIB
Jelang Puasa, Harga Ayam Potong dan Daging Naik Ilustrasi by: Okri Riyana/Radar Cirebon

jpnn.com, PALEMBANG - Memasuki H-5 Lebaran tahun ini harga kebutuhan pokok di Sekayu Palembang, Sumsel, terus meroket.

Langkah pemerintah menekan harga kebutuhan pokok sepertinya tak bakal terealisasi.

BACA JUGA: Cara ini Mampu Akhiri Polemik Mahalnya Harga Daging Sapi

Buktinya harga daging sapi tembus Rp150 ribu perkilogram, yang semulanya hanya Rp130 ribu perkilogram.

Kenaikan harga daging sapi itu lantaran kian banyak permintaan konsumen. Sementara stok daging tak mampu memenuhi permintaan yang ada.

BACA JUGA: Jelang Asian Games, Kawasan Kuto Bakal Disulap Jadi Pasar Durian

“Kenaikan harga daging diprediksi akan terus terjadi,” kata Ramsyah, pedagang sapi di Pasar Pagi Sekayu seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.

Dirinya memprediksi harga daging sapi bisa naik dan tembus Rp170 ribu perkilogram pada H-2 dan H-1 mendatang.

BACA JUGA: Pemuda Harus Siap Jihad Lawan Peredaran Narkoba

“Diprediksi pembelian daging meningkat drastis,” cetusnya.

Tingkat penjualan daging sangatlah luar biasa. Dirinya mampu menjual daging sapi sekitar 40 kg lebih setiap harinya. “Kenaikan harga ini, biasa terjadi setiap Lebaran,” jelasnya.

Kenaikan pun, dialami daging ikan gabus yang saat ini menyentuh Rp70 ribu/kg, yang semula hanya Rp40 ribu. “Ini harga ikan yang telah dibersihkan dan digiling,” kata Arma, pedagang ikan gabus di Pasar Pagi Sekayu. Sementara harga ikan gabus yang diseset (tipis, red), harganya Rp60 ribu/kg.

“Kenaikan harga ikan gabus ini lantaran stok yang terbatas dibandingkan jumlah pembeli sekarang ini,” ungkapnya.

Kenaikan harga juga, dialami ayam potong Rp32 ribu/kg, gula Rp14 ribu, minyak goreng Rp14 ribu, telur ayam Rp20 ribu/kg, susu kaleng Rp14 ribu, gandum Rp10 ribu/kg

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Muba Zainal Arifin mengatakan, pihaknya telah berupaya menekan harga di pasaran. Dengan cara melaksanakan pasar murah.

Memang upaya itu, dinilainya belum signifikan menekan harga di pasaran. “Memang sulit menekan harga, di tengah permintaan tinggi jelang Lebaran ini,” tegasnya. (yud/lia/ce4)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Wiwid: Kenapa Dia Setega Itu Bunuh Calon Istrinya, Motifnya Apa?


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler