JAKARTA — Harga minyak dunia terus melonjak ke USD 113 per barelJauh melampaui prediksi asumsi makro APBN Indonesia yang hanya USD 80 per barel
BACA JUGA: Kuasai Bisnis TV, MNC Dinilai Langgar UU Penyiaran
Di 9 Negara di Asia Tenggara, sudah mengambil kebijakan untuk menaikkan harga BBM mereka mulai 9 sampai 16 persen‘’Kita selalu waspadai pergerakan harga minyak
BACA JUGA: Pemerintah Suntik Merpati Rp 510 M
Kita masih tertolong karena rupiah menguatLonjakan harga minyak memang mempengaruhi kekuatan anggaran pemerintah khususnya terhadap subsidi
BACA JUGA: Jaringan Gas Kota Siap Beroperasi
Beban pemerintah dinilai berat karena rencana penghematan dan menaikkan harga BBM premium batal dilakukan per 1 April 2011Alokasi BBM yang disubsidi jenis premium, diperkirakan melebihi target.Diperkirakan volume konsumsi BBM bersubsidi akan melonjak ke kisaran 41-42 juta kiloliter dari target awal 38,6 juta kiloliter dalam APBN 2011Artinya pemerintah perlu memikirkan tambahan kenaikan anggaran subsidi berkisar Rp 3-6 triliunSemula diharapkan, beban subsidi ini bisa ditutupi dari penghematan anggaran yang bisa terkumpul Rp 16,8 triliun di semester I-2011.
‘’Yang harus kita jaga itu terutama pada volume dan juga selisih harga keekonomiannyaItu yang wajib kita jaga karena menyangkut kekuatan anggaran dalam APBN,’’ tegas Any.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo memastikan pemerintah belum berencana untuk menaikkan harga BBM premiumPemerintah sedang memaksimalkan upaya penghematan melalui kesadaran masyarakat saja, karena usulan pemerintah melakukan pembatasan BBM masih ditolak DPR RI.
‘’Kita masih tetap mempertahankan tidak menaikkan harga BBMNamun kita harus bisa menjaga antar demand (permintaan) dan suply (ketersediaan),’’ kata Agus.
Agus menjelaskan, APBN saat ini masih amanKarena besaran APBN sangat dipengaruhi Indonesian Crude Price (ICP) dan Lifting minyakYang paling penting kata Agus, lifting minyak Indonesia jangan sampai menurun.
Menteri Koordinator bidang ekonomi Hatta Rajasa menegaskan pihaknya akan berupaya agar lifting minyak tetap stabil dan tidak sampai terjadi penurunan‘’Saya concern kepada BP Migas dan jajarannya agar dapat mengejar target lifting 970.000 barelKalaupun meleset, angkanya jangan terlalu jauhKalau meleset hanya 1.000-2000 tidak masalah,’’ kata Hatta.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Infrastuktur Hanya 3 Persen PDB
Redaktur : Tim Redaksi