Harga Premium Tembus Rp 15 Ribu/liter

Krisis BBM di Kepulauan Sekitar Madura

Selasa, 07 September 2010 – 01:59 WIB

SUMENEP - Krisis bahan bakar minyak (BBM) melanda kepulauanKini minyak tanah (mitan), premium, dan solar langka

BACA JUGA: Mencuri untuk Main Facebook

Kalaupun ada, harganya melonjak tinggi.Yang paling parah premium yang harganya bisa tembus Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu per liter di Arjasa dan Rp 8 ribu di Sapeken
Padahal, biasanya harga premium di kepulauan Rp 5 ribu.

Badrul Aini, anggota DPRD Sumenep, mengatakan, masyarakat kepulauan mulai gelisah karena BBM langka

BACA JUGA: 12 JCH Sumenep Gagal Berangkat

Aktivitas warga mulai lumpuh
"Masyarakat pulau memang sangat bergantung pada BBM," katanya melalui saluran telepon dari kepulauan kemarin (5/9).

Menurut dia, kelangkaan BBM di kepulauan akibat agen penjualan minyak dan solar (APMS) banyak menimbun BBM

BACA JUGA: Demokrat Lepas Pemudik

Terkesan warga tidak mendapatkan jatah"Bahkan, terkadang APMS menjual ke pengepul," tuturnyaPadahal, sambungnya, seharusnya BBM pasokan kepada masyarakat lebih diprioritaskan"Jangan hanya dijual ke pengepul saja," ingatnya.

Sahrul, warga Kec Arjasa, mengatakan, BBM di Arjasa justru sering langka sejak ada APMSSelain itu, banyak APMS menjual minyak melebihi harga eceran tertinggi (HET)"Belum lagi ada APMS yang menimbun," katanyaSedangkan di Kec Sapeken, menurut Dul Siam, anggota dewan asal kepulauan juga, harga BBM tidak terlalu tinggiPremium misalnya, Rp 8 ribu per liter"Kendati demikian, warga tetap saja resah dengan kondisi seperti itu," ujarnya.

Warga yang akan melaut juga gelisahBBM yang akan digunakan terbatas"Kalau ini dibiarkan, maka akan terjadi kebekuan ekonomi di kepulauan," ingatnyaMenurut dia, semakin mendekati Idul Fitri, kelangkaan BBM semakin menjadi.

Terpisah, Kabag Ekonomi Setkab Sumenep Suprayugi belum mengetahui adanya kelangkaan BBM di kepulauanDia menduga, kelangkaan terjadi akibat adanya pengurangan pasokan BBM dari PT PertaminaNamun, itu hanya terjadi kepada wilayah yang sudah melakukan konversi dari mitan ke elpiji"Seharusnya untuk kepulauan belum ada pengurangan (pasokan BBM)Sebab, belum ada konversi," tuturnya.(red/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadai Jalur Rawan di Pandaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler