jpnn.com - SURABAYA - Pelemahan nilai kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) diprediksi tak mempengaruhi pangsa pasar apartemen menengah ke atas. Bahkan, pasar segmen menengah ke atas diprediksi tetap tumbuh.
Untuk menggairahkan pasar properti di tengah pertumbuhan perekonomian, beberapa pengembang membuat terobosan. Di antaranya, mengelar pameran dan mempermudah pembelian dengan cara mencicil hingga uang muka murah.
BACA JUGA: Maklum ya Ibu-ibu...Tempenya Mengkeret
PT Pakuwon Jati Tbk secara khusus menggelar pesta penjualan terbesar yang bertajuk Pakuwon City Anniversary pada 20–30 Agustus. Dalam ajang itu, Pakuwon Group memberikan kesempatan kepada calon pembeli untuk memiliki properti yang berkualitas, rumah, ruko, office, kavling, dan apartemen, di seluruh proyek Pakuwon Group.
Ada pilihan promo mulai uang muka dicicil, harga rumah mulai Rp 1,7 miliar, hingga cicilan kredit pemilikan apartemen yang hanya Rp 1,9 jutaan.
BACA JUGA: Rupiah Babak Belur, BI Ternyata Tetap Untung
”Ada beberapa faktor yang memberikan sinyal positif bahwa saat ini waktu yang tepat berinvestasi di sektor properti,” kata Director of Marketing Pakuwon Grup Sutandi Purnomosidi di sela Pakuwon City Anniversary di atrium East Coast Center, Pakuwon City, kemarin (27/8).
Faktor pendukung tersebut, antara lain, meski melambat, pertumbuhan saat ini masih jauh lebik baik daripada kondisi properti pada 2008. Waktu itu, penjualan properti terkena imbas krisis subprime mortgage di AS. Akibat imbas krisis 2008, suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) melonjak dan melampaui angka 15 persen. Perbankan mengantisipasi risiko dengan membatasi pinjaman atau tight money policy.
BACA JUGA: Dolar Menguat, Penjual Pakan Ayam Pusing
Bahkan, Sutandi menuturkan bahwa kondisi pasar saat ini menjadi peluang bagi para pemilik uang tunai untuk segera membeli properti. Sebab, dengan permintaan perumahan yang masih tinggi, nilai properti yang dibeli saat ini akan terus meningkat.
”Kesempatan untuk mendapatkan capital gain atau sekadar yield dari harga sewa pun tetap tinggi. Jadi, segera ambil keputusan sebelum iklim properti bergerak naik,” paparnya.
Optimisme pasar apartemen yang masih terbuka lebar juga diyakini PT Dharma Bhakti Adijaya, anak perusahaan PT Lamicitra Nusantara Tbk. Pengembang itu membidik segmen menegah atas dengan membangun Darmo Hill Apartement, di kawasan Mayjen Sungkono, Surabaya.
”Kami optimistis bahwa daya beli segmen menengah ke atas ini masih kuat dan tetap tumbuh,” ujar Marketing Coordinator PT Dharma Bhakti Adijaya Ujang Ongkowidjojo. Menurut dia, saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi apartemen. Baik untuk tempat tinggal maupun investasi jangka panjang. Sebab, ketika kondisi ekonomi membaik, tentu harga properti sudah melambung tinggi.
Apalagi, apartemen segmen menengah ke atas akan semakin sulit dijangkau. Belum lagi, di kawasan Surabaya Barat kini banyak ekspatriat yang bekerja dan tinggal sehingga membutuhkan hunian untuk tempat tinggal.
”Kami optimistis, produk ini akan diterima pasar karena kami membangun apartemen yang khusus disiapkan untuk tempat tinggal dengan masterplan 60 persen lahan dialokasikan sebagai green space dengan konsep hillside home,” jelas President Director PT Dharma Bhakti Adijaya Prasetyo Kartika. (rud/c1/no)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat: Ada Rp 530 Triliun Uang Asing di Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi