Harga Saham BUMI Berpotensi Bersandar ke Rp 50

Kamis, 18 Desember 2014 – 06:29 WIB

jpnn.com - JAKARTA -  Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kian dekat ke batas minimal Rp 50 sebagai harga saham terendah yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI).

 

Perusahaan tambang terbesar milik grup Bakrie itu harga sahamnya turun ke Rp 57 per saham kemarin, berpotensi bersandar ke harga terendah seperti harga saham beberapa perusahaan Bakrie lainnya.

BACA JUGA: AirAsia Penetrasi Rute Domestik

Pada penutupan perdagangan kemarin saham BUMI turun 6 poin (9,52 persen) ke Rp 57. Frekuensi transaksi sahamnya mencapai 4.326 kali dengan volume sebanyak 208,045 juta lembar atau sebesar Rp 12,344 miliar.

BACA JUGA: RI Perlu Reposisi Utang LN

Harga saham BUMI terus menukik belakangan ini karena pada September dan Oktober harganya masih di kisaran Rp 190 per saham.

Jika tidak ada perbaikan, saham BUMI berpotensi mengikuti harga saham grup Bakrie lainnya yang sudah bersandar di Rp 50 seperti PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), dan PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP).

BACA JUGA: BI-Polri Perketat Penukaran Valas

Analis PT Asjaya Indosurya Securuties, William Surya Wijaya, menilai penurunan harga saham BUMI kian parah seiring dengan semakin melemahnya harga minyak dunia yang berdampak pada penurunan harga komoditas lain terutama batu bara. Batu bara merupakan produk yang dihasilkan BUMI.

"Awalnya memang efek harga coal (batu bara) saja. Ditambah lagi penurunan harga minyak serta penurunan demand akan produk coal itu sendiri," ujarnya kepada Jawa Pos, kemarin.

Situasi saat ini, kata William, memang berdampak negatif kepada harga saham dari perusahaan pertambangan batu bara. Meskipun harga saham perusahaan pertambangan lain tidak serendah harga saham BUMI yang merupakan perusahaan batu bara terbesar bahkan disebut-sebut terbesar di Asia.(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Ideal 12.000 - 12.500 per USD


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler