jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan kembali mendesak pemerintah untuk mengintervensi pasar menjelang pergantian 2021 ke 2022.
Sebab, harga sembako terus naik setiap pergantian tahun dan hari besar lain.
BACA JUGA: Ketua MPR Bamsoet Dorong Pelaku Usaha Kuliner Berinovasi dan Kreatif
Syarief mengungkapkan, pemerintah harus segera mengambil langkah intervensi pasar.
"Kami berkali-kali mengingatkan, persoalan mendasar ini jangan diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar bebas,'' ujar Syarief.
BACA JUGA: Sekjen MPR: Generasi Muda NU Harus Bersatu, Cerdas, dan Optimistis
Akibatnya, terjadi inflasi pangan setiap tahun. Pemerintah harus melakukan intervensi agar tidak menyulitkan masyarakat.
Syarief menyebutkan, inflasi pangan yang terus meningkat setiap tahun mesti dikendalikan.
BACA JUGA: MPR Dorong Pelaku Usaha Bangkit dari Pandemi Covid-19
"Pemerintah harus mampu mengendalikan harga pangan, khususnya sembako dengan pendekatan strategi produksi. Jika mendekati hari besar, pemerintah mesti mendorong skala produksi diperbesar agar harga tetap stabil meski permintaan meningkat," ungkapnya.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga menuturkan, kenaikan harga sembako menunjukkan kedaulatan pangan di Indonesia rapuh.
"Kenaikan harga minyak goreng, daging, hingga telur setiap hari-hari besar, khususnya hari raya keagamaan dan pergantian tahun, menunjukkan rapuhnya kedaulatan pangan kita,'' ungkap Syarief.
Syarief berharap pemerintah mulai memikirkan agenda kedaulatan pangan.
''Kami terus mengingatkan pemerintah untuk mengeksekusi semua rencana untuk menghadirkan kedaulatan pangan. Kita memiliki kekayaan alam yang luar biasa dan mendukung agenda tersebut,'' ungkap Syarief.
Dia menilai, pemerintah mesti memikirkan perencanaan dari hulu ke hilir.
"Masalah kenaikan harga setiap hari besar dan pergantian tahun ini adalah masalah yang berulang. Pemerintah harus mengatasi dari hulu ke hilir, mulai faktor produksi hingga pasar,'' ungkapnya.
Politisi senior Partai Demokrat ini juga menegaskan, dirinya akan terus mengawal agenda kedaulatan pangan.
"Sehingga agenda ini tidak hanya menjadi wacana. Kami terus mengawal aspirasi rakyat Indonesia,'' tandasnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi