Harga Solar Naik, Nasib Nelayan Memburuk

Rabu, 26 November 2014 – 08:21 WIB

jpnn.com - BREBES - Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat dirasakan para nelayan di Kabupaten Brebes. Mereka kini harus rela mengeluarkan biaya operasional yang lebih besar, lantaran adanya kenaikan harga solar.

Bahkan sebagian pemilik kapal ada yang memilih menambatkan kapalnya di sekitar TPI, lantaran hasil tangkap yang didapat tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan.

BACA JUGA: Ini Pesan Khusus Bupati Gresik untuk 80 PNS Baru

Menurut HSartoni (69), pemilik kapal Putra Kontan ini mengaku, sejak adanya kenaikan harga solar dirinya terpaksa mengeluarkan biaya operasional lebih besar lagi.

“Sejak pemerintah menaikan harga solar, setiap melaut saya harus mengeluarkan biaya operasional sekitar Rp 1 juta,” katanya ditemui di TPI Pulolampes Desa Pulogading Kecamatan Bulakamba. Padahal sebelum ada kenaikan harga BBM, biaya operasional hanya berkisar Rp 700 ribu.

BACA JUGA: Petani Diduga Dibunuh Menantu dan Anak Tiri

Tak hanya disebabkan biaya operasional yang semakin membengkak, rasa kecewa juga ditunjukan Sartono lantaran hasil tangkap yang didapat tidak sesuai dengan harapan.

Menurutnya, sejak lima hari belakangan ini ikan yang didapat hanya bisa dijual dengan harga Rp 500 ribu. Sementara, dirinya tetap harus membayar upah Anak Buah Kapal (ABK) yang dipekerjakan.

BACA JUGA: Bupati Saksikan Tujuh Warganya Dicambuk

Dia mengaku, apabila kondisi itu terus berulang, tidak menutup kemungkinan dirinya akan memilih menambatkan kapalnya di TPI, sembari menunggu kondisi kembali membaik.

“Sudah lima hari ini saya merugi terus, hanya tidak menangis saja mas,” katanya mengeluh.

Keluhan senada juga diutarakan Sartori. Menurutnya, kenaikan harga solar telah membuatnya merugi apabila terus melaut.

Bayangkan, sejak kenaikan harga solar, sekali melaut dirinya dibutuhkan dana operasional sebanyak Rp 1,5 juta. Sementara hasil yang diperoleh selama melaut hanya mencapai Rp 500 ribu.

Sartori menambahkan, dirinya bersama dengan nelayan lain sengaja melaut hanya berharap bisa mendapatkan ikan banyak. Namun, fakta yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Pasalnya, ikan yang diperoleh apabila dijual hasilnya tidak sebanding dengan biaya operasional.

Ketua Nelayan Dukuh Pulo Lampes, Karnadi menambahkan, harga ikan di Brebes saat ini relatif murah. Akibarnya, pemilik kapal koncong memilih tidak melaut lantaran tingginya biaya operasional.

Sedang untuk kapal jenis pursesaine sebagian tetap melaut dengan berharap bisa mendapatkan hasil yang lebih banyak. Sementara, Ketua HNSI Brebes, Rudi Hartono saat dihubungi membenarkan banyaknya keluhan dari para nelayan sebagai dampak adanya kenaikan harga BBM.

“Kita berharap kesejahteraan para nelayan bisa meningkat dengan kepemimpinan pemerintah yang baru ini. Meskipun harga solar naik tapi diharapkan harga ikan bisa stabil,” pinta dia. (har/hun)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indospring Bantah Larang Karyawatinya Berjilbab


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler