Indospring Bantah Larang Karyawatinya Berjilbab

Rabu, 26 November 2014 – 07:43 WIB

jpnn.com - KEBOMAS - Pelarangan jilbab bagi karyawati PT Indospring terus bergulir. Setelah meminta Disnaker Gresik menegur keras perusahaan pegas itu, Wakil Bupati Mohammad Qosim berjanji akan mengirimkan jilbab.

Jilbab bantuan Wabup Gresik ini bisa dipakai saat bekerja jika manajemen PT Indospring mencabut larangan pengenaan berhijab. Komitmen Wabup Mohammad Qosim disampaikan saat memimpin klarifikasi antara manajemen PT Indospring dengan sejumlah ormas keagamaan di Kantor Bupati Gresik, kemarin. Ormas yang hadir di antaranya PC GP Anshor Gresik, Ketua DMI Gresik, Ketua Muslimat Gresik, Ketua Fatayat Gresik.

BACA JUGA: Menteri Susi Tak Kantongi Izin Usaha di Pulau Sevelak

“Kalau memang tidak ada larangan, saya akan mengirimkan bantuan jilbab untuk karyawati yang muslim di Indospring. Dan sebaiknya aturan melarang perempuan muslim berjilbab itu tidak ada, apalagi di Gresik yang dikenal sebagai Kota Santri,” imbau Wabup Mohammad Qosim.

Kepada undangan yang hadir, Wabup Qosim meminta persoalan jilbab dilihat langsung ke pabrik. Wabup juga meminta kepada pihak Disnaker Gresik dan PT Indospring agar sesegera mungkin membuat standar operasional (SOP) bagi karyawati berjilbab sesuai pertimbangan K3.

BACA JUGA: Nelayan Temukan Mayat Bayi Laki-kali di Tas Plastik Hitam

Tentang SOP Jilbab ini juga dituangkan pada kesepakatan yang ditandatangi oleh perwakilan Manajemen PT. Indospring, Dedy Kurniawan dan Kepala Disnakertrans Gresik, Mulyanto.

Sebelumnya, pertemuan klarifikasi sempat berjalan alot. Sebab, dalam penjelasannya PT Indospring menegaskan, mereka tidak pernah melarang karyawati mengenakan jilbab.

BACA JUGA: Tes CPNS Lima Gelombang

“Manajemen kami tidak melarang jilbab, baik larangan secara lisan maupun tertulis,” ujar kepala Personalia Umum PT Indospring, Dedy Kurniawan dalam forum itu.

Disebutkan, manajemen hanya menunjukkan seragam resmi perusahaan terutama yang ada di bagian produksi. Di bagian produksi ada 1.600 karyawan semuanya laki-laki.

Ketua PUK SPSI PT Indospring, Suhadak Solikin juga menambahkan, perusahaannya tidak melarang karyawati menjalankan kegiatan agama. Dewan Pertanyakan Pembayaran Hutang di PT Gresik Migas ini, massa juga meneriakkan berbagai orasi.

“Kenaikan BBM ini jelas-jelas menyengsarakan rakyat karena diikuti dengan kenaikan seluruh harga bahan pokok,” ujar Koordinator Aksi, Agus Budiono, kemarin.

Dijelaskan, kenaikan harga BBM dinilai sangat aneh dan cenderung bersifat politis. Sebab, saat ini harga BBM dunia sedang mengalami penurunan harga.

“Kami tidak habis pikir, saat negara lain bersuka cita karena harga BBM turun, di sini kami harus menderita karena harga BBM naik,” kata dia.

Kemarahan massa semakin memuncak lantaran anggota DPRD Gresik hingga kini belum melakukan tindakan apa pun.

Suhadak menyebutkan, perusahaan yang berlokasi di Jalan Mayjend Soengkono, Desa Segoromadu, Kecamatan Kebomas ini menyiapkan tempat ibadah untuk salat. Tiap Jumat juga digelar salat Jumat berjamaah dengan karyawan grup Indospring.

Di tempat yang sama, Dias Titin, staf PT Indospring menjelaskan, setiap ulang tahun, manajemen mengadakan istighotsah. Namun pernyataan pihak manajemen PT Indospring tersebut disanggah oleh Sekretaris GP Ansor Gresik, Agus Junaedi.

Agus Djunaidi mengungkapkan, pihaknya memiliki saksi calon karyawati diminta melepas jilbabnya jika bekerja di PT Indospring. Agus Junaidi yang Ketua DPD KNPI Gresik, sudah meminta kepada Komisi D DPRD Gresik untuk memanggil manajemen. Kemudian meminta Indospring meminta maaf melalui media massa atas aturan yang dianggap diskriminatif.(est/c4/ris/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah Keterbelakangan Mental Tewas Terpanggang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler