BOGOR - Ketua Gabungan Perusahaan Perunggasan Indonesia (GAPPI) Anton J Supit, menyatakan bahwa kenaikan permintaan atas telur dan daging ayam di perkotaan menjelang bulan puasa biasanya mencapai 20-30 persenNamun pada saat bulan puasa, kenaikannya justru hanya 10-20 persen dan akan mengalami penurunan pada saat mendekati dan seminggu setelah lebaran.
"Pada saat menjelang bulan puasa, permintaan daging ayam dan telur mengalami peningkatan antara 20 - 30 persen
BACA JUGA: Lagi, Mendag Pastikan Stok Ayam dan Telur Aman
Tetapi, biasanya nanti akan turun kembali hingga 20 persen pada saat puasa dan setelah lebaran," kata Anton ketika ditemui di Rumah Pemotongan Ayam (RPA) PTSedangkan Wakil Presiden Eksekutif dari PT
BACA JUGA: Riau Berpotensi Jadi Pusat Pelelangan Sawit
Japfa Comfeed Indonesia A HArwanto mengatakan, saat ini terjadi kenaikan biaya produksi akibat kenaikan harga pakan ternak seperti dedak dan jagungHarwanto yang juga mewakili para peternak itu menambahkan, pasokan daging ayam dan telur saat ini tidak hanya dari Pulau Jawa
BACA JUGA: Promosi BBM Non Subsidi Diabaikan Konsumen
Sebab, perkembangan produksi di wilayah lain seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi juga semakin membaik"Pada beberapa tahun terakhir, beberapa pabrik pakan ternak berkembang di beberapa daerah tersebut," ucapnyaMenjelang puasa dan sampai dengan lebaran, Kementerian Perdagangan juga akan melakukan kunjungan rutin ke lapangan untuk memantau stok dan harga bahan kebutuhan pokok, seperti telur dan daging ayam, daging sapi, beras, minyak goreng, tepung terigu, dan kedelai. Kemendag akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, asosiasi dan seluruh pemangku kepentingan sektor terkait dalam melakukan pemantauan stok dan harga bahan pokok(Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Intiland Tambah Alokasi Belanja Rp 1 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi