Harga Tergerus, Medco Buyback Saham

Kamis, 04 Desember 2008 – 07:29 WIB
JAKARTA - Harga saham yang masih terdiskon membuat sejumlah emiten terus melakukan aksi beli kembali saham mereka (buyback)Raksasa migas, PT Medco Energi Internasional Tbk, telah merealisasikan buyback hingga Rp 129,17 miliar untuk 55,26 juta lembar saham emiten berkode MEDC itu

BACA JUGA: Remitance TKI Capai Rp 167 Triliun

Itu dilakukan dalam rentang waktu 1-27 November 2008.

Direktur Keuangan Medco D
Cyril Noerhadi mengemukakan, perseroan telah mengalokasikan dana buyback untuk membeli maksimal 10 persen dari total saham yang beredar (modal disetor)

BACA JUGA: Dahlan Iskan : Krisis Tak Perlu Pesimis

"Jumlah dana maksimal (untuk buyback) adalah USD 100 juta," ujarnya di Jakarta, Tabu (3/12).

Dengan demikian, perseroan masih mempunyai alokasi dana USD 87,28 juta dari total dana buyback tersebut
Perseroan menggunakan kas internal untuk aksi korporasi tersebut

BACA JUGA: British Airways Jajaki Merger dengan Qantas

Aksi buyback tersebut dilakukan sejak diumumkan ke pemegang saham perseroan pada 14 Oktober laluPT Kresna Graha Sekurindo Tbk bertindal sebagai broker dalam pembelian saham tersebut.

Aksi buyback, jelas dia, dilakukan menyikapi kondisi pasar yang membuat harga saham terus tergerusDengan buyback, MEDC berharap akan mendapatkan keuntungan ketika kondisi pasar sudah membaik

Saham yang telah dibeli kembali, sesuai mekanisme yang lazim dilakukan emiten, akan dijadikan sebagai treasury shares, dan dapat dijual kembali ketika kondisi pasar sudah bearish

Harga saham MEDC kini dijajakan di kisaran Rp 1.700 per lembarPadahal, harga saham MEDC sempat diperdagangkan di level Rp 4.850 per lembarnyaSaat ini, kelompok usaha milik pengusaha Arifin Panigoro itu tengah melakukan kajian sumber minyak dan gas baru di wilayah eksplorasi mereka di luar negeri, tepatnya di blok Area 47 LibiaDari kajian awal, ada peningkatan sumber daya baru sebesar 36 persen, sehingga total sumber minyak tersebut diperkirakan mencapai 2,15 miliar barel.

"Hasil penilaian akan berpotensi meningkatkan cadangan migas perseroan, tapi masih bergantung dari pengembangan komersialnya," imbuh Direktur Proyek Medco Energi Lukman MahfoedzDia menambahkan, sesuai rencana, pengembangan produksi di proyek tersebut akan dilakukan pada akhir warsa depan(eri/fan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kerjasama Antar BUMN Terganjal Pajak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler