Harga Tinggi, Konsumsi Terigu Nasional Turun

Kamis, 25 September 2008 – 13:47 WIB
JAKARTA - Konsumsi tepung terigu di dalam negeri pada semester I lalu mencapai 1,69 juta tonItu berarti melorot 12 persen dibandingkan periode sama tahun lalu

BACA JUGA: Tahun Depan, Fokus Obligasi Dalam Negeri

Menurut Ketua Asosiasi Produsen Terigu Indonesia (Aptindo) Franciscus Welirang, penurunan tersebut lebih disebabkan tren meningkatnya harga komoditas secara umum
Karena itu, dia optimistis pada semester II konsumsi terigu kembali rebound.

''Pada semester dua pasti akan terjadi kenaikan permintaan karena banyak momen, seperti puasa, Lebaran, dan Natal,'' ujarnya.

Franciscus menyatakan, kebutuhan Lebaran akan cukup signifikan mengatrol permintaan

BACA JUGA: Salahi UU, Anggota DEN Rangkap Jabatan

''Apalagi, harga terigu perlahan mulai turun,'' ujar wapresdir PT Indofood Sukses Makmur Tbk itu
Akhir tahun ini, Aptindo meramal konsumsi terigu minimal bisa sama dengan capaian tahun lalu

BACA JUGA: Bank Diminta Hentikan Kenaikan Bunga Deposito



Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Lopies menambahkan, tren permintaan tepung terigu jelang Lebaran biasanya melonjak sekitar 20 persen hingga mencapai 300 ribu ton per bulan dari konsumsi rata-rata 250 ribu ton per bulanDia berjanji tidak akan menaikkan harga karena ingin mengambil untung memanfaatkan momen LebaranHarga terigu saat ini berada di kisaran Rp 5.500 per kilogram.

Franky memprediksi konsumsi tepung terigu akan tumbuh sama dengan pertumbuhan ekonomi, yaitu di kisaran 6,3 persen''Banyak momen bisa mendorong rebound konsumsi,'' katanya sambil mencontohkan momen Pemilu 2009''Target (pertumbuhan) itu sudah cukup bagus dan realistis,'' lanjutnyaSaat ini, konsumsi terigu mencapai 3,4 juta ton per tahun.

Menurut Franky, rata-rata impor gandum, bahan baku tepung terigu, mencapai 5 juta ton per tahunPada semester I lalu, produsen terigu di tanah air sempat kesulitan mendapat gandum karena sejumlah negara produsen membatasi volume ekspor

''Tapi, sekarang mulai lancar lagi,'' katanyaSaat ini, harga gandum berkisar USD 425 per tonNegara-negara utama pengekspor gandum, antara lain, AS, Kanada, dan Australia

Dalam kesempatan itu, Aptindo juga mendesak pemerintah menghapus PPN (pajak pertambahan nilai) atas impor gandum''(PPN) itu memberatkan konsumen,'' kata RatnaApalagi, bila PPN akhirnya ditanggung pemerintah sebagai bentuk intervensi pasar untuk menstabilkan harga terigu''Kebutuhan atas terigu sangat tinggiPPN impor gandum tidak perlu karena tidak ada petani gandum di sini.'' (eri/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebaran, PLN Istirahatkan 12 Pembangkit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler