Tahun Depan, Fokus Obligasi Dalam Negeri

Kamis, 25 September 2008 – 13:45 WIB
JAKARTA - Karena kondisi pasar keuangan global yang tidak menentu, pemerintah mengubah metode penerbitan obligasi internasionalSelama ini, pemerintah mendahului dengan road show kepada investor

BACA JUGA: Salahi UU, Anggota DEN Rangkap Jabatan

Kini, metode itu dinilai tak menguntungkan karena pemerintah tidak bisa mengambil momentum yang benar-benar tepat untuk menerbitkan.

''Dengan adanya road show, market sudah tahu kita akan jual obligasi
Kadang, momentum hilang karena pasar siap-siap dan membuat stategi untuk mendapatkan keuntungan dari deal ini,'' kata Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu Rahmat Waluyanto di kantornya Rabu (24/9)

BACA JUGA: Bank Diminta Hentikan Kenaikan Bunga Deposito



Tahun depan, ungkap dia, pemerintah akan memanfaatkan momentum pasar dengan menjual global bond sewaktu-waktu saat harga bagus
Road show ke negara-negara basis investor global tetap dilakukan, namun bersifat nondeal atau tidak diakhiri dengan transaksi

BACA JUGA: Lebaran, PLN Istirahatkan 12 Pembangkit

Nondeal road show ditujukan untuk memaparkan prospek ekonomi di tanah air

Rahmat memprediksi turbulensi di pasar finansial masih akan terjadi tahun depanIni membuat peluang penerbitan obligasi sangat singkat''Market hanya bergairah 1-2 hari, atau paling lama semingguMaka, begitu ada peluang untuk menerbitkan, kita langsung masuk,'' katanya

Pemerintah dan DPR sepakat menetapkan target penerbitan surat berharga negara (SBN) neto Rp 103,478 triliunRahmat optimistis bisa memenuhi target tersebutIndikator ekonomi makro tahun depan diperkirakan lebih baikKurs rupiah akan menguat, inflasi turun, dan suku bunga akan lebih rendahIni akan memberikan sentimen positif bagi pasar

Tahun depan pemerintah tetap fokus menerbitkan obligasi dalam negeriGlobal bond hanya diterbitkan sebagai pelengkap agar tidak terjadi crowding out (kelebihan penerbitan) di dalam negeri''Kita ingin memperkuat basis investor di dalam negeri,'' kata Rahmat

Di sisi lain, pemerintah akan menerbitkan obligasi syariah (sukuk) ritel pada kuartal pertama tahun depanMenurut Rahmat, penerbitan sukuk ritel harus dilakukan sebelum pemilu April 2009Dana yang diserap ritel diharapkan bisa melebihi obligasi ritel konvensional (ORI)''Kalau ORI bisa Rp 13 triliun, mudah-mudahan sukuk ritel lebih,'' kata Rahmat

Deposan tetap akan menjadi investor potensial sukuk ritelSosialisasi akan dilakukan secara nasional, di beberapa kota, dan melibatkan sejumlah pihak seperti, Departemen Agama, Dewan Syariah

Nasional (DSN) MUI, serta Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia (BEI)Pemerintah juga akan menunjuk agen penjual sukuk ritel akhir tahun ini(sof/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AirAsia Resmi Gunakan Airbus 320


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler