rtKontroversi peringatan Hari Australia yang dilakukan 26 Januari setiap tahun kembali muncul. Tanggal 26 Januari diperingati sebagai Hari Australia karena pendaratan pertama warga Eropa di Australia di tahun 1788, namun sekarang ditentang karena warga asli Australia sudah lama tinggal di benua ini.
Dalam tulisan di bawah in, Dr Aron Paul seorang penulis dan sejarawan mengusulkan agar hari Australia diperingati setiap 1 Januari saja. Apa alasannya?
BACA JUGA: Rafael Nadal Menyerah Di Babak Perempat Final
Negara Australia lahir pada Hari Tahun Baru. Pemilihan tanggal itu memang disengaja dan secara simbolis pemilihan tanggal itu sangat sempurna.
Bagi kebanyakan negara persemakmuran (negara-negara bekas jajajan Inggris mantan anggota Kerajaan Inggris, hari nasional identik dengan hari kemerdekaan.
BACA JUGA: Gempa 6,1 SR Guncang Lebak, Puluhan Warga Luka-Luka
Hal ini menimbulkan masalah bagi Australia, sebuah negara yang kemerdekaannya dari Kerajaan Inggris merupakan sebuah proses evolusioner dan seringkali proses yang berkelanjutan, dan bukan sebuah peristiwa tunggal.
Kita masih mengibarkan bendera Inggris dan Ratu Inggris  masih tergambar di mata uang meskipun warga Inggris tidak lagi duduk sebagai anggota parlemen di Australia.
BACA JUGA: Anak Balita di NSW akan Dapat Vaksin Flu Gratis
Tanah air Australia, Inggris, juga tidak memiliki hari nasional, sebaliknya merayakan ulang tahun Ratu sebagai hari nasional.
Selandia Baru merayakan Hari Waitangi, memperingati penandatanganan perjanjian antara Suku Maori dan Kerajaan Inggris.
Inilah perjanjian yang menjadi dasar legitimasi negara tersebut.
Australia tidak memiliki perjanjian semacam itu untuk diperingati.
Kanada memilih untuk merayakan ulang tahunnya pada tanggal 1 Juli, tanggal 1867 ketika provinsi-provinsi di Kanada bergabung dalam sebuah konfederasi politik  didasarkan pada sebuah Undang-undang parlemen Inggris.
Ini menawarkan paralel yang paling jelas untuk Australia, yang kelahirannya terjadi seiring dengan penggabungan koloni yang serupa menjadi satu wilayah pada 1 Januari 1901.Australia berusia 117 tahun
Tanggal 26 Januari 1788, bukanlah hari kelahiran Australia. Pada hari itu, armada yang terdiri dari para narapidana Inggris pertama kali mendarat di Farm Cove dalam apa yang kemudian dikenal sebagai Sydney. 26 January 1788 bukanlah hari lahirnya Australia kata sejarawan Aron Paul.
Bagian lain dari apa yang diketahui oleh orang-orang Eropa sebagai New Holland ini dijajah secara terpisah atau dianeksasi dengan berbagai cara dan dipisahkan dari New South Wales (NSW).
Dengan cara ini, enam koloni terbentuk.
Desakan untuk menyatukan koloni-koloni ini memiliki sebuah motto, gagasan "sebuah benua untuk sebuah bangsa dan sebuah bangsa untuk sebuah benua".
Baru pada tanggal 1 Januari 1901, gagasan ini disadari dan Persemakmuran Australia terbentuk.
Sebagai sebuah negara yang diciptakan melalui hukum, Australia berusia 117 tahun.
Dokumen para pendiri negara - selembar kertas yang ditandatangani oleh Ratu Victoria â tersimpan menjadi sebuah bukti faktual di parlemen federal.
Berpura-pura tidak mengetahui fakta ini sama halnya dengan menyangkal sejarah.Tahun baru, sebuah awal baru
Penolakan [mengakui sejarah ini] terkadang disandarkan pada alasan kalau Hari Tahun Baru sudah lebih dahulu ditetapkan sebagai "hari libur".
Tanggal kelahiran Australia [pada Hari Tahun Baru], bagaimanapun, bukanlah sebuah kebetulan belaka.
Hari itu sengaja dipilih oleh para pendiri Australia sebagai hari pertama dari tahun baru dari abad baru tersebut.
Banyak orang Australia bahkan kemudian menikmati gagasan mengenai diri mereka sebagai sebuah negara baru atau negara muda - sebuah tempat penemuan kembali yang akan bebas dan berbeda dengan "dunia lama".
Australia dibentuk melalui politik dan negosiasi ketimbang peperangan, melalui kotak suara ketimbang dengan pertumpahan darah.
Warisan perdamaian dan stabilitas ini telah menjadi ciri khas sejarah Australia yang telah menjadikannya sebagai negara seperti sekarang ini.
Hal itu terus berlanjut dengan sejarah Australia menarik para migran dan investasi. Menjadi aneh kemudian, kalau hari nasional Australia tidak dipilih untuk mencerminkan sejarah ini.Demokrasi harus ditingkatkan
Penolakan ini dapat dikemukakan kalau Negara Persemakmuran [Australia] yang lahir pada hari itu juga tidak sempurna.
Federasi Australia telah dikotori oleh pengecualian terhadap orang-orang Aborijin dan diberlakukannya kebijakan Australia Putih.
Namun demikian berdasarkan dokumen ini, Australia disusun sebagai sebuah demokrasi.
Para warga negara diberi kekuasaan melalui kotak suara untuk mengubah konstitusi.
Kedaulatan mungkin memang telah dikukuhkan pada Kerajaan Inggris, tapi Ratu Australia akan melakukan apa yang diinginkan oleh rakyatnya.
Melalui pemungutan suara dan dengan proses yang diabadikan pada kelahirannya, orang-orang Aborijin akhirnya diperhitungkan setelah melalui perjuangan selama beberapa generasi.
Persemakmuran masih belum sempurna, tapi pada Hari Tahun Baru itu, orang Australia menggabungkan nasib mereka bersama-sama.Lebih dari sekedar fondasi Sydney
Bagaimana tanggal 26 Januari berhasil mendapatkan jalannya menjadi status nasional adalah sebuah cerita panjang, tapi salah satu yang menghubungkannya dengan popularisasinya di tahun 1930-an pada puncak ideologi rasial.
Merayakan kedatangan Armada Pertama Inggris sesuai dengan konsepsi rasisme Australia sebagai negara Inggris.
Ideologi rasial telah menuntun pada kengerian terburuk dari Perang Dunia II dan di Australia terhadap upaya genosida orang-orang Aborijin.
Australia bisa lebih baik dari itu, sebagaimana dengan sejarahnya yang adalah jauh lebih bernilai daripada sekedar lahirnya Kota Sydney.
Setiap tahun baru orang membuat resolusi, seringkali dengan harapan bisa menjadi orang yang lebih baik dalam beberapa cara.
Australia, sebagai negara di mana begitu banyak orang menemukan kembali diri mereka sendiri dan mencari kehidupan baru - dari gelombang [kedatangan] narapidana Inggris, hingga para pendatang atau migran yang lebih baru - tidak ada tanggal yang lebih baik untuk merayakan harapan dan pencapaiannya daripada pada hari pertama setiap tahun.
Dr Aron Paul adalah sejarawan dan penulis.
Simak artikelnya dalam Bahasa Inggris di sini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Beri Puluhan Ribu Dolar ke ISIS, Perempuan Australia Ditahan