BOGOR - Terhitung mulai hari ini hingga 31 Oktober mendatang, sebanyak 29 jadwal pemberangkatan Kereta dibatalkanDari total 176 perjalanan, 20 di antaranya batal total dan sembilan berjalan sepotong atau setengah perjalanan.
Dari 29 perjalanan tersebut, ada 14 perjalanan pemberangkatan KRL dari Stasiun Bogor ke Jakarta yang akan dibatalkan
BACA JUGA: Investor Empat Negara Minati Monorel Tangsel-Bandara
Di antaranya, lima rangkaian KRL ekonomi dan sembilan rangkaian Kereta Commuter Line (KCL)Kepala Stasiun Bogor, Rohman, mengaku siap melaksanakan pembatalan sejumlah keberangkatan KRL selama proses pemeliharaan dan pembangunan gardu LAA berlangsung. Sejauh ini pihaknya telah menyebarkan spanduk dan selebaran kepada para pengguna jasa setia KRL, sejak sebulan lalu
BACA JUGA: Langgar IMB, Rumah Anis Matta Dibongkar
Ia pun berharap para pengguna jasa moda transportasi cepat ini dapat mengetahui dan mencari alternatif moda transportasi lainnya
Pembatalan sejumlah jadwal pemberangkatan tersebut, kata dia, disebabkan adanya pembangunan dan rehabilitasi gardu LAA untuk mengganti berbagai sparepart yang sudah lawas
BACA JUGA: Rumah Anis Matta Dibongkar
Ada tujuh gardu LAA yang mengalami perbaikan, di antaranya Kedungbadak, Cilebut, Citayam dan JatinegaraSelain memperbaiki tujuh gardu, PT KAI membenahi enam gardu listrik di Bojonggede, Depok, Lentengagung, Pasar Minggu dan Pasar Senen, guna menambah energi operasional KRL.Jika penambahan daya itu berhasil, tutur dia, PT KAI akan memiliki 45 gardu listrik yang akan menyuplai kebutuhan KRL setiap harinyaSedangkan, rehabilitasi tiga gardu LAA di Citayam, Cilebut dan Kedungbadak, akan dilakukan pemadaman gardu listrikUntuk gardu listrik Kedungbadak akan dilaksanakan pada 19-31 Oktober, gardu Cilebut 3-15 November 2011 dan gardu Citayam pada 17-29 November
Menanggapi hal tersebut, tak sedikit para pengguna KRL yang kebingungan“Tak tahu deh besok bagaimanaSaya baru tahu sekarang nih, saat banyak yang mengerubungi pamflet pembatalan jadwal kereta ini,” ujar Winda Giam (22) warga Jakarta Timur yang kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB), kepada Radar Bogor saat ditemui di Stasiun Bogor, kemarin.
Hal senada dikatakan Nila Nirmala (27) warga Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, yang bekerja di salah satu perusahaan di bilangan Kuningan Jakarta“Waduh, bingung juga sihSoalnya, biasanya saya berangkat pukul 05:50 WIB dari Stasiun Bogor,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin di tempat yang sama.
Ia menambahkan, sejak bekerja di perusahaan tersebut, ia mengaku belum pernah memilih moda transportasi selain kereta untuk pergi ke kantor maupun sebaliknya“Makanya, bingung nihTakutnya kalo naik bus bisa terlambat masuk kantor,”tuturnya
Nano Surasno (67), warga Gunungbatu yang bekerja di daerah Gambir pun mengatakan hal yang samaIa menuturkan, jarak tempuh jika menggunakan bus ke kantornya sangat jauh dibandingkan menggunakan kereta“Kan kalau naik bus itu jadi memutarDari Terminal Baranangsiang ke Cempaka Putih, setelah itu baru naik angkot ke Gambir,” imbuhnya
Ongkos transportasi pun membengkak“Sekitar Rp17 ribu jika naik busSementara, naik KCL cuma Rp12 ribu,” katanya.
Pantauan Radar Bogor, banyak para pengguna jasa kereta yang menyemut untuk melihat jadwal pemberangkatan kereta yang dibatalkan“Mulai dari pagi Mas, banyak yang melihat-lihat pamfletnyaDan saya pun selalu disuruh menerangkan,” ujar salah seorang satpam Stasiun Bogor, Ahmad Sobari kepada Radar Bogor JPNN Group, kemarin.(ico)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KRL Jakarta-Bogor Tak Normal
Redaktur : Tim Redaksi