Investor Empat Negara Minati Monorel Tangsel-Bandara

Rabu, 19 Oktober 2011 – 00:44 WIB

TANGSEL - Meski baru perencanaan, tapi optimisme Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten membangun monorel dalam kota mulai dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melintasi Kota Tangerang dan berakhir di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) terus diseriusiRencana pembuatan monorel ini guna mempermudah akses warga Kota Tangsel dan Kota Tangerang yang selama ini bila ke Bandara Soetta harus memutar melalui tol Sedyatmo, Jakarta. 

Rencana pembangunan monorel itu juga terus dimatangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel

BACA JUGA: Langgar IMB, Rumah Anis Matta Dibongkar

Bahkan, bila Pemprov Banten tidak sanggup melaksanakan megaproyek angkutan masal itu, investor dari empat negara siap menggarap proyek tersebut
”Monorel diminati investor karena menjanjikan,” terang Edi Malonda, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kota Tangsel kepada INDOPOS kemarin

BACA JUGA: Rumah Anis Matta Dibongkar



Investor empat negara itu berasal dari India, Jepang, Tiongkok dan Malaysia
”Itu juga kalo Pemprov Banten gagal merealisasikan proyek ini

BACA JUGA: KRL Jakarta-Bogor Tak Normal

Apalagi Pemkot Tangsel dalam RTRW (Rancangan Tata Ruang Wilayah, Red) juga memasukkan monorel atau liner cycleJadi kami tinggal memanggil para investor ini untuk mengerjalan megaproyek iniNanti juga mereka yang akan mengelola,” ungkapnya juga.

Nantinya, monorel yang dibangun di atas (elevated) ini akan mengelilingi 7 kecamatan”Kami juga ingin proyek monorel Kota Tangsel-Bandara Soekarno bisa tersambung dengan Stasiun MRT Lebak Bulus yang dicanangkan Pemprov DKITujuan memang mengurangi kemacetan,” ungkapnya jugaDia juga meyakini adanya monorel, dengan sendirinya pengguna roda empat maupun roda dua akan beralih ke transportasi masal ini

Dengan catatan, pembangunan stasiun monorel harus terkoneksi ke sejumlah kawasan perumahan dan pusat keramaianUntuk diketahui, 60 persen wilayah Kota Tangsel terdiri dari perumahan elite dan kelas menengahDalam proyek monorel ini, Pemkot Tangsel hanya mediator antara pihak swasta dan Pemprov Banten”Nantinya tugas kami hanya membebaskan lahanKarena ini memang proyek provinsi,” cetusnya juga

Tapi, untuk merealisasikan proyek ini memang membutuhkan dana yang sangat besar walau pengerjaanya hanya 2 tahunKetertarikan investor lantaran jumlah penduduk Kota Tangsel saat ini mencapai 1,3 juta akan melonjak hingga 2030 mendatang menjadi 3,5 juta jiwaBelum lagi warga Kota Tangerang termasuk penumpang dari Bandara Soetta yang juga akan menggunakan monorel ini

”I have a dreamItu motto yang harus dipegang semua pemangku kebijakanMonorel bukan mimpi kalau memang dikerjakan seriusDKI saja gagal membuat monorelTapi saya yakin Banten bisa,” ungkapnya juga

Apalagi, tidak banyak lahan digunakan untuk angkutan masal ini karena akan menggunakan lahan di tengah-tengah pembatas jalan dengan tiang-tiang dengan ketinggian sekitar 8 meter

Sementara Kepala Dishubkominfo Kota Tangsel Nurdin Marzuki menerangkan, kebutuhan angkutan masal memang mendesakApalagi saat ini per jam arus lalu lintas di Kota Tangsel mencapai 22.000 unitItu melonjak tajam dari 3.000 unit per jam sebelum Kota Tangsel menjadi daerah otonom baru

”Kami memang memikirkan pembangunan transportasi masal terintegrasiSalah satu pilihannya monorel itu,” terangnya kepada INDOPOS (JPNN Group).

Nantinya, monorel terdiri dari empat sampai lima gerbong sekali jalan dan bisa mengangkut ratusan orangDirencanakan, akan ada 16 stasiun yang terkoneksi dalam proyek monorel tersebut”Lima atau enam tahun lagi proyek monorel bisa terealisasiSaat ini sedang disiapkan blue print transportasi masal yang akan didesain di Kota Tangsel,” ungkapnya juga(kin)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 121 Ribu PJU di DKI Padam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler