Hari ini, Denpasar Vaksin Rabies Massal

Minggu, 20 Desember 2009 – 11:48 WIB

DENPASAR - Merebaknya penyakit anjing gila alias rabies memang tak boleh lengah mencegahnyaDinas Peternakan (Disnak) Denpasar pun menjadwal vaksinasi masal hari ini

BACA JUGA: BHP Tak Sepenuhnya Untungkan Kampus

Kawasan yang divaksin adalah Kelurahan Sesetan, dengan alasan karena banyak anjing liar dan anjing peliharaan warga."Kami pilih kawasan Sesetan karena di sana paling banyak anjing yang dipelihara masyarakat
Kami berikan vaksin untuk mengantisipasi penyebaran rabies di Denpasar," ujar Kadisnak Denpasar, Dewa Made Ngurah, Minggu (20/12).

Selain itu Sesetan dianggap paling dekat dengan kawasan Kuta dan Kedonganan, Badung, yang telah masuk jadi zona merah dan beberapa korban pun sempat tumbang karena rabies

BACA JUGA: Madiun Bikin Sekolah Kereta Api

Sehingga bisa dibilang Sesetan merupakan daerah pandemi rabies
Ini mengingat letak kawasan yang dekat dengan zona merah.

"Dengan vaksinasi ini, kami harapkan perkembangan rabies bisa ditekan

BACA JUGA: Test CPNS Kediri Kisruh

Ini karena obat untuk rabies juga belum bisa ditemukan," ujar Dewa NgurahDengan dana yang telah disediakan melalui anggaran belanja dengan jumlah terbesar kedua setelah pendidikan untuk tahun 2010 nanti, pihak Disnak pun mengaku akan gencar melakukan vaksinasi.

Penyuntikan itu yang dilakukan akan melibatkan seluruh tenagaMulai dari aparat desa untuk membantu hingga tenaga medis dari Dinas Kesehatan pun juga diperbantukanUntuk menjangkau seluruh warga yang punya anjing, vaksinasi masal pun dilakukan di beberapa kantong, yang berpusat di setiap banjar yang ada di kelurahan Sesetan.

"Nanti semua lini kami libatkan di sanaKami akan bekerja di setiap banjarKalau ada warga yang bawa anjing dari kelurahan lain, tetap akan kami layani," ujar Kadis yang berkantor dekat pasar Kreneng itu.

Sementara itu, akibat desakan Fraksi Golkar beberapa waktu lalu, yang menyatakan bahwa eliminasi atau membunuh anjing sama dengan melanggar ajaran agama, telah membuat nasib anjing gudig mengambang,eksekusinya.

Anjing gudig tanpa tuan maupun yang diliarkan tuannya tetap bergentayangan dan jadi momok rabies yang luput dari pantauan Disnak."Sesuai saran dari anggota dewan itu, kami masih lakukan kajian, bagaimana sebaiknya kalau tidak dieliminasiTapi kalau untuk anjing yang diliarkan oleh pemiliknya, ya, sesuai dengan perintah Perwali Rabies, bahwa setiap anjing yang ada harus diikat," jelasnya"Itu sudah terus kami serukan lewat kepala lingkunganTapi masyarakat pemilik anjing itu tidak mau tahu," ujarnya.

Dewa Made Ngurah berharap jangan sampai nanti masyarakat yang jadi korban, hanya gara-gara banyak pemilik anjing yang meliarkan anjingnya.Ini karena hewan itu jadi hewan penyebar rabies (HPR)(dra/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bersepeda dengan Pakaian Adat


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler