Hari Ini Jogja Berselimut Debu

Situasi Pengungsian Kacau, Warga Kekurangan Masker

Sabtu, 30 Oktober 2010 – 10:55 WIB
Suasana di kawasan Jalan Kaliurang yang diambil sekitar pukul 10.00 WIB. Abu vulkanik yang cukup tebal, sehingga jarak pandang yang pendek membuat warga memilih tetap tinggal di rumah. Warga di sekitar Jl. Kaliurang dikabarkan mulai banyak yang merasakan sesak nafas, sementara bantuan masker masih belum tersedia. FOTO : Adib/radar Jogja

JOGJAKARTA - Letusan Gunung Merapi yang terjadi Sabtu (30/10) dinihari tadi masih menyisakan abu vulkanik di hampir seluruh kawasan JogjakartaHingga pagi ini, pukul 10.00WIB suasana Jogjakarta masih berselimut abu

BACA JUGA: Izin Luxton Diduga Palsu

Angin yang bertiup ke arah selatan seakan mempertebal suasana muram  kota  gudeg tersebut
Abu vulkanik ini merupakan akibat dari ledakan Merapi yang terjadi Sabtu dinihari tadi.

Hujan Abu yang menyelimuti kota Jogja tidak saja membuat panik warga setempat

BACA JUGA: Debu Nempel di Pesawat, 3 Kloter Delay

Namun, saat ini kota tersebut juga tengah mengalami kekurangan masker
Sejumlah  aktivis yang kini sedang menjadi relawan di sana menegaskan, saat ini masker menjadi kebutuhan mendesak

BACA JUGA: Cegah Rabies, Anjing Liar Dibantai

"Karena warga sudah mengalami sesak-sesak napasPersediaan masker sudah menipis," ujar seorang relawan Mustaqiem saat dihubungi JPNN, Sabtu (30/10) pagi.

Antrean panjang warga yang ingin membeli masker juga memadati sejumlah apotek di sepanjang jalan Kaliurang dan di kawasan Monumen Jogja Kembali"Sejumlah apotek dan toko Obat juga sudah kehabisan maskerTolong, teman-teman di Jakarta bisa membantu pengadaan masker, yang kini menjadi kebutuhan mendesak," pinta MustaqiemBelakangan, hampir semua apotek  di Jogjakarta sudah memasang tulisan "MASKER HABIS" di depan pintu merekaKini, warga Jogja pun mulai berburu masker"Biasanya yang sudah punya masker nekad keluar, mencari apotek-apotek yang masih menjual masker,"  Mustaqiem menambahkan.

Relawan dari Universitas Gadjah Mada Adam juga menyampaikan keluhan serupaMenurut Adam, akibat hujan abu yang menyelimuti Jogja sejak dinihari tadi semua aktivitas di Kabupaten Sleman Lumpuh total"Saat ini ketebalan abu di wilayah Sleman sudah mencapai antara 3 hingga 5 centimeter," ujarnya.

Bukan hanya ituSituasi di pengungsian pun cukup kroditWarga mulai panik, karena situasinya memang sangat gelapSelain sudah banyak yang mengalami sesak napas"Banyak warga yang mulai khawatir, dan merasa tidak aman lagi di lokasi pengungsianMaklum, lokasi pengungsian hanya berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat letusan Merapi," Adam menambahkan.
\
Hujan Abu juga sudah sampai di kawasan keraton JogjakartaWartawan Radar Jogja Adib lazwar Irkhami melaporkan semua kendaraan di Jogja terpaksa memperlambat lajunya akibat hujan abu"Hujan abu rintik-rintik, namun lama kelamaan mengganggu pemandanganPara pengendara Sepeda motor terpaksa menghentikan kendaraan untuk membersihkan kaca helmnya dari debu," kata Adib.

Atap-atap rumah di kota Jogjakarta juga sudah mulai memutih keabu-abuan berbalut debu vulkanik yang dumntahkan merapiKarena itu, pihak aparat kepolisian dan relawan setempat masih terus mengingatkan warga untuk tetap mengenakan masker untuk menghindari serangan pernafasan Ispa.

Debu Vulkanik tidak saja mengguyur kawasan Sleman dan kota JogjakartaNamun, juga sudah bertiup ke barat di Kulon ProgoSaat ini, kawasan Barat di Jogjakarta itu juga masih gelap berselimut debu vulkanik merapi.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kabupaten Kulon Progo Riyadi Sunarto, membenarkan situasi tersebut"Ya, di Wates saat ini memang gelapTetapi bukan karena mendung, melainkan akibat hujan debu vulkanik merapi," ujarnyaRiyadi mengaku, instansi pemerintahannnya sudah siaga menghadapi bencana tersebut"Pemerintah Kabupaten Kulon Progo hari ini membagikan 10 ribu masker kepada warga masyarakatPembagian ini kerja sama dengan Dinas Kesehatan beserta Taruna Siaga Bencana (Tagana) setempat, " ujar Riyadi.

Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten ) Kulon Progo mengimbau warga untuk menggunakan masker atau sapu tangan, guna mencegah kemungkinan masuknya abu vulkanik ke hidung maupun mulut yang bisa mengganggu pernapasan"Kami mengimbau warga masyarakat, baik yang sedang bepergian maupun yang berada di rumah untuk menggunakan masker agar tidak terjadi gangguan pernapasanApabila ada warga yang terserang gangguan pernapasan, segera dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan," katanya.(dib/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jogja Diguyur Hujan Abu, SD Diliburkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler