JOGJA - Pukul 13.00 Senin (13/12) ini, DPRD Daerah Istimewa Jogjakarta akan menggelar paripurna tentang RUU Keistimewaan DIJRencananya, ribuan masyarakat dari berbagai elemen bakal mendatangi Gedung DPRD DIJ yang berada di di Jalan Malioboro.
Ajakan melalui surat agar masyarakat turut menyaksikan jalannya paripurna itu juga disampaikan sejumlah elemen seperti Paguyuban Lurah Desa Ismaya, Paguyuban Dukuh Cakra Pamungkas, Paguyuban Carik Unggul Pawenang, Gentaraja dan lain-lainya
BACA JUGA: Lupa Bawa KTP, Gagal Ikut Tes CPNS
Melalui iklan di satu media lokal, paguyuban-paguyuban yang dikenal propenetapan juga mengimbau seluruh instansi pemerintah dan swasta meliburkan kegiatannya mulai pukul 12.00Permintaan maaf juga disampaikan kepada pengguna jalan Malioboro yang terganggu dengan kegiatan tersebut
BACA JUGA: Terseret Arus, Nelayan Kepri Ditangkap Polisi Malaysia
Ketua Paguyuban Dukuh se DIJ Semar Sembogo Sukiman Hadi Wijoyo mengatakan pengerahan massa terus dimatangkanBACA JUGA: Tradisi Merantau Disarankan Ditinjau Ulang
“Massa datang dari seluruh penjuru DIJ,” kata Sukiman saat dihubungi Radar Jogja, tadi malam.Sukiman yang juga merangkap sebagai ketua Paguyuban Dukuh Sleman Cakra Pamungkas ini mengatakan bahwa dalam pengerahan massa itu perangkat desa bertindak sebagai motor penggeraknyaDiharapkan, dengan besarnya gelombang massa yang datang itu akan mempercepat terwujudnya perjuangan penetapan gubernur dan wakil gubernur DIJ.
“Penetapan HB X dan PA IX sebagai gubernur dan wakil gubernur bagi kami harga matiPemerintah pusat kita harapkan mendengarkan aspirasi rakyat Jogja,” ucap kepala Dukuh Kwangon Desa Sidorejo Godean Sleman ini.
Untuk mematangkan persiapan aksi itu, tadi malam digelar finalisasi di Markas Komando Keistimewaan DIJ di Jalan Sawo Jajar Wijilan Kraton, Jogja, milik Adjie Bantjono yang juga Sekjen Gentaraja
Sedangkan Ketua Gerakan Rakyat Mataram Widhihasto Wasana Putra mengatakan, sebelum menuju gedung dewan, massa lebih dulu berkumpul di Alun-Alun Utara pukul 11.00Selanjutnya massa melakukan aksi long march menuju gedung dewan dengan cara melawan arus Malioboro.
Lantaran melibatkan ribuan massa, Hasto meminta polisi agar menutup akses jalan menuju Malioboro sejak pagi sampai sore hariTerkait kepentingan itu, Hasto mengaku telah berkoordinasi dengan pengusaha di Malioboro untuk dapat membantu mengerahkan karyawan dan menyediakan snack dan minuman untuk warga yang terlibat dalam aksi penetapan tersebut.
Ia juga mengimbau masyarakat menghentikan aktivitasnya sejenak agar bisa bergabung guna mendukung aksi tersebut“Ini merupakan aksi damai sebagai dukungan kepada DPRD DIJ untuk mengagendakan keputusan penetapan,” ungkap alumnus Fisip UAJY ini.(kus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perantau Jangan Dinilai Sok Tahu
Redaktur : Tim Redaksi